TEMPO.CO, Malang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono optimistis arus mudik Lebaran tahun ini berlangsung lancar karena infrastruktur jalan berkondisi lebih baik dari tahun lalu.
Kondisi lebih baik itu mengacu pada penambahan ruas jalan tol dan preservasi ruas-ruas jalan nasional sehingga para pemudik bisa memilih jalan atau rute alternatif, tidak hanya mengandalkan jalan tol untuk ke kampung halaman.
Baca: 4,3 Juta KL Premium Disiapkan di Jalur Mudik Jawa, Madura, Bali
Menteri Basuki mengatakan, kondisi jalan di jalur nasional Pantai Utara Pulau Jawa telah memenuhi standar kenyamanan dan keselamatan karena jalan telah diperbaiki dan dilakukan pelebaran. Saat ini Kementerian PUPR sedang giat memperbaiki Jembatan Cincin Lama atau Jembatan Babat.
Jembatan itu berfungsi vital di jalur Pantura yang menghubungkan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban. Jembatan Cincin Lama ambruk pada Selasa, 17 April 2018, akibat adanya pelat penyambung badan jembatan yang putus.
“Perbaikan jembatan kami targetkan selesai pada H-10 Lebaran,” kata Basuki seusai memberi sambutan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, pada hari ini, Jumat, 1 Juni 2018.
Selain kondisi jalan Pantura yang makin baik, Basuki juga menyatakan Jalur Pantai Selatan (Pansela) dalam kondisi bagus dari Banten sampai Yogyakarta. Ia telah mengecek langsung kondisi jalan dan secara umum jalur Pansela sudah bisa dimanfaatkan para pemudik. Hanya jalan di Kebumen yang belum dilebarkan.
Selanjutnya, kata dia, jalan tol dari Jakarta ke Surabaya yang sudah dioperasionalkan sepanjang 524 kilometer dan yang fungsional 234 kilometer. Jalan tol Jakarta hingga Pemalang sepanjang 324,55 kilometer sudah beroperasi, serta jalan tol Pemalang-Semarang 108,2 kilometer bisa dilalui fungsional. Di ruas tol Pemalang-Semarang terdapat Jembatan Kalikuto yang sedang dibangun dan ditargetkan selesai pengerjaannya pada H-7 atau H-2 Lebaran.
Selanjutnya, ruas tol Semarang-Salatiga sepanjang 40,4 kilometer berstatus sudah operasional; Salatiga-Solo sepanjang 32,54 kilometer berstatus fungsional; Solo-Sragen sepanjang 35,2 kilometer sudah siap diresmikan, dan ruas Sragen-Ngawi sepanjang 55,05 kilometer berstatus fungsional.
Basuki menambahkan, Jalan Tol Ngawi Kertosono ruas Ngawi-Wilangan sepanjang 47,95 kilometer sudah diresmikan pada 29 Maret 2018 oleh Presiden Joko Widodo. Sedangkan ruas Wilangan-Kertosono sepanjang 38,56 kilometer bisa digunakan fungsional. Seluruh ruas tol yang fungsional ditargetkan sudah bisa dioperasikan pada akhir tahun ini.
Sedangkan titik kritis mudik 2018 adalah pada lokasi pembangunan Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter. Pengerjaannya masih berlangsung sehingga belum bisa dilintasi para pemudik dan para pemudik bisa melintas lewat jalan rigid pavement yang sedang dibangun di bawah Jembatan Kenteng. “Insya Allah, semuanya berjalan lancar. Dari Serang di Banten ke Surabaya bisa lewat tol semua,” ujar Basuki.
Untuk menjaga kelancaran arus mudik, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan instansi terkait bakal menyediakan sarana kebutuhan para pemudik seperti mobil toilet dan area peristirahatan atau rest area di jalur mudik yang diperkirakan sangat dipadati kendaraan.
Selain itu ada penambahan rest area per 10-20 kilometer. Tak hanya itu, juta disediakan parking bay yang operasional supaya bisa dimanfaatkan orang-orang yang mudik untuk beristirahat.