TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana lebih ekspansif dalam menyalurkan kredit ke sektor hulu minyak dan gas bumi seiring dengan makin membaiknya harga minyak dunia.
SVP Credit Portofolio Risk Bank Mandiri Setiyo Wibowo mengatakan harga minyak yang saat ini berada pada kisaran US$ 60-70 per barel sudah cukup baik walaupun tidak setinggi tahun-tahun lalu, yang sempat berjaya di atas US$ 100 per barel.
“Tahun lalu, kami sempat agak restricted, tetapi tahun ini akan kami buka lebih luasa lagi. Tahun lalu itu kan harga minyak sempat turun jauh jadi yang related dengan hulu migas sempat dihindari,” katanya kepada Bisnis, Selasa, 29 Mei 2018.
Simak: Lifting Minyak Mentah Tahun Ini Turun
Secara umum, Setiyo mengatakan pihaknya tidak sejauh ini tidak menghindari sektor hulu migas. Bahkan, kata dia, perseroan terus melakukan ekspansi kredit ke sisi hulu.
Guna memitigasi risiko, Bank Mandiri mengaku tidak memukul rata dalam memberikan penilaian kepada calon-calon debitur di sektor hulu minyak dan gas. Perseroan mendalami karakteristik dan potensi bisnis yang dilakoni setiap calon debitur. “Kami lihatnya account by account, lokasinya di mana, dan rekam jejak perusahaannya,” ujar Setiyo.