TEMPO.CO, Jakarta - Pengoperasian Kereta Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang bernama Minangkabau Ekspres telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini. Dalam peresmian itu, Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Menurut PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), kedatangan Presiden Jokowi ke Padang, Sumatera Barat, tidak menghambat pelayanan perjalanan masyarakat dari Stasiun Simpang Haru, Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau.
Baca juga: Tarif Kereta Bandara Minangkabau dan LRT Palembang Rp 10.000
"Pelayanan kepada masyarakat berjalan seperti biasa, tapi kereta yang digunakan memang berbeda," kata juru bicara PT KAI Divisi Regional Sumatera Barat, Zainir, di Padang, Senin, 21 Mei 2018.
Biasanya jalur itu dilayani kereta api Minangkabau Ekspres yang beroperasi sejak 1 Mei 2018. Namun, karena kereta itu akan diresmikan, jalur tersebut dilayani kereta yang semula melayani Padang-Kayu Tanam.
Pengalihan tersebut dilakukan sejak Minggu, 20 Mei 2018, hingga Selasa, 22 Mei 2018. Setelah itu, jalur tersebut kembali dilayani Minangkabau Ekspres seperti biasa.
Kereta api Minangkabau Ekspres yang terintegrasi langsung dengan Bandara Internasional Minangkabau merupakan yang ketiga di Indonesia setelah di Kualanamu, Sumatera Utara, dan Soekarno-Hatta, Banten.
Baca juga: Minangkabau Ekspres Jadi Nama Kereta Bandara Sumatera Barat
Dari sekitar 237 bandara di Indonesia, baru dua yang terintegrasi dengan kereta api, yaitu Kualanamu dan Soekarno-Hatta. BIM adalah bandara ketiga.
Waktu tempuh kereta dari Stasiun Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau sekitar 40 menit, termasuk waktu berhenti pada dua stasiun yang dilalui, yaitu Tabing dan Duku.
Tarif yang dikenakan untuk masyarakat yang ingin menggunakan jasa kereta bandara Minangkabau Ekspres adalah rute Stasiun Simpang Haru Padang-BIM Rp 10 ribu, Padang-Tabing Rp 5.000, Padang-Duku Rp 5.000, dan Duku-BIM Rp 5.000.
ANTARA