Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunga Acuan Bank Indonesia Diprediksi Naik Dua Kali

image-gnews
(Ki-ka) Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, serta Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso saat konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, 11 Mei 2018. Tempo/Adam Prireza
(Ki-ka) Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, serta Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso saat konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, 11 Mei 2018. Tempo/Adam Prireza
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia semakin dekat. Sejumlah ekonom memprediksi suku bunga akan segera beranjak dari posisinya saat ini di level 4,25 persen. Bank Indonesia hari ini mengumumkan keputusan nasib bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate setelah menjalani rapat dewan gubernur (RDG) dan mengevaluasi perkembangan indikator perekonomian domestik sebulan terakhir.

“Kenaikannya kemungkinan sekitar 25 basis poin (bps), tidak akan terlalu agresif karena ini lebih diprioritaskan bisa menahan investor di dalam negeri, bukan untuk menarik investor portofolio yang sudah lebih dulu keluar seperti di pasar saham,” ujar Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual, kepada Tempo, Rabu 16 Mei 2018.

Simak: Perbankan Yakini Bank Indonesia Akan Naikkan Suku Bunga

Dia menuturkan kenaikan bunga acuan tak dipungkiri dapat berlanjut, tergantung pada perkembangan perekonomian global dan tingkat inflasi. Terlebih, sejumlah negara-negara berkembang lainnya seperti Brazil dan Malaysia telah beberapa kali menaikkan suku bunganya. “Ini penting supaya BI jangan behind the curve, khawatirnya kalau dinanti-nanti kenaikannya sekalinya naik langsung tinggi,” katanya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan keyakinan yang sama, bahwa bulan ini bunga acuan akan naik ke level 4,50 persen. Kenaikan bunga acuan susulan diprediksi kembali terjadi pada Juni nanti, untuk mengantisipasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed). “Naik lagi 25 bps, jadi sampai akhir tahun bisa di level 4,75 persen,” ucapnya.

Menurut dia, selain faktor global, keputusan itu akan banyak dipengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri, seperti defisit neraca perdagangan yang terancam melebar, di mana terakhir mencapai US$ 1,63 miliar. “Pertumbuhan ekonomi masih stagnan, konsumsi rumah tangga juga melambat, jadi fungsi kenaikan bunga acuan adalah agar menarik investasi asing,” katanya.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal di satu sisi mengingatkan Bank Indonesia agar berhati-hati dalam menaikkan bunga acuan. “Kalau terlalu tinggi bisa blunder ke pertumbuhan ekonomi, penyaluran kredit ke sektor riil bisa terhambat,” katanya.

Sementara itu, ketegangan pasar mereda sesaat menjelang pengumuman nasib bunga acuan dari bank sentral. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kemarin bergerak cenderung stagnan. Setelah dibuka pada level 5.785,510, IHSG pada penutupan naik tipis 0,06 persen ke level 5.841,464. Sedangkan, nilai tukar rupiah di pasar spot, seperti dilansir Reuters tertahan di posisi 14.088 per dolar AS, melemah tipis 0,41 persen dari penutupan hari sebelumnya. Dan berdasarkan kurs tengah JISDOR, rupiah kemarin berakhir di level 14.094 per dolar AS.

Ekspektasi kenaikan bunga acuan juga turut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. “Saya berharap Bank Indonesia dalam rapat dewan gubernur bulanannya akan me-review suku bunga,” ujarnya. Dia berharap, dengan kenaikan tersebut laju pelemahan rupiah akan tertahan. Menurut Darmin, kenaikan itu juga tak perlu direspon berlebihan. Sebab, kenaikan bunga acuan belum tentu akan terus berlanjut. “Kalau suku bunga naik, tidak berarti akan naik terus-terusan, satu dua bulan ke depan kan bisa lain lagi ceritanya,” ucapnya.

GHOIDA RAHMAH | VINDRY FLORENTIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 jam lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

17 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

17 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

18 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

19 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

23 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).