TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita soal susahnya para menteri memuaskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi meski sudah mengerjakan tugasnya sebaik mungkin. Ia pun menyebut Jokowi merupakan presiden yang sangat langka.
"Presiden jokowi adalah presiden yang sangat fokus. Which is good punya presiden seperti itu," ujar Sri Mulyani Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Mei 2018. "It's very rare punya presiden yang bisa secara sangat detail."
Baca: Kurs Rupiah Rp 14.000 per Dolar AS, Ini Rencana Sri Mulyani
Sri Mulyani kemudian memberi contoh saat Jokowi mendapat laporan tentang regulasi untuk melakukan ekspor telah dipermudah. Jokowi yang dulunya adalah pengusaha ekspor kelas menengah dan bukan berasal dari kalangan pengusaha elit menjadi tak lekas puas mendengar laporan para menterinya.
Jokowi yang sebelumnya pengusaha, menurut Sri Mulyani, tahu persis betapa susahnya melakukan ekspor dari Indonesia. "Saya itu eksportir, saya tau kalau yang ngomong birokrat itu enggak jadi di lapangan," ujar Sri menirukan ucapan Jokowi. "Maka Presiden Jokowi itu tidak mudah dipuaskan dengan mengatakan, Pak, saya sudah kasih kemudahan ekspor."
Tak berhenti di situ. Sri Mulyani juga menceritakan bebrapa omelan Jokowi kepada para menterinya, termasuk kepada dirinya yang memimpin Kementerian Keuangan. Jokowi, kata Sri Mulyani, pernah mengkritik kebijakan pajak serta bea dan cukai yang belum benar-benar menyentuh masyarakat.
"(Jokowi) Mengatakan, pajak, kamu walaupun bilang bagus, tapi rakyat masih khawatir. Bea dan cukai yang katanya melayani, ternyata belum," ucap Sri Mulyani yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Meski begitu, dengan segala sifat Jokowi itu, Sri Mulyani mengaku tidak sulit mempresentasikan apa saja yang harus dilakukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, tidak butuh retorika panjang untuk menjelaskan hal-hal tersebut kepada Jokowi karena sifatnya yang fokus.