TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati mulai mensosialisasikan layanan penerbangan untuk haji dan umrah kepada sekitar 150 biro agen perjalanan.
"Bandara ini, ketika sudah beroperasi, tentu harapan kita bisa juga melayani kebutuhan masyarakat untuk haji dan umrah karena pasar untuk umrah ini sangat besar di Jawa Barat," ujar Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra dalam siaran tertulisnya, Rabu, 2 Mei 2018.
Baca juga: Jawa Barat Kaji Hibah Pemberangkatan Haji dari Bandara Kertajati
Menurut dia, Jawa Barat merupakan provinsi yang banyak berkontribusi dalam menerbangkan jemaah ke Tanah Suci dengan persentase umrah 18 persen. Dengan hadirnya bandara yang dibangun di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ini diharapkan menjadi jawaban mengatasi padatnya penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Sehingga kehadiran Bandara Kertajati ini bisa menekan kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus mendukung kemudahan transportasi masyarakat yang hendak umrah maupun haji ke Arab Saudi," katanya.
Meski begitu, BIJB masih menanti perizinan penerbangan dari Kementerian Agama selaku pemilik otoritas untuk pelayanan penerbangan haji 2018 melalui Bandara Kertajati.
"Yang pasti, kita siapkan semua apa pun nantinya keputusan pemerintah untuk melayani penerbangan haji 2018 ini. Karena, semua itu keputusannya ada di Kementerian Agama," kata Virda.
ANTARA