TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan balasan dari Facebook atas surat peringatan kedua (SP II) cukup memadai.
"Cukup memadai jawabannya. Beberapa janji sudah dipenuhi," kata Semuel di Plaza Semanggi, Senin, 30 April 2018.
Surat balasan tertanggal 25 April 2018 itu, Facebook memberikan klarifikasi atas beberapa informasi yang diminta pemerintah. Facebook menyatakan sudah membatasi akses dan menutup aplikasi pihak ketiga, CubeYou dan Aggregate IQ. Dua aplikasi itu merupakan aplikasi kuis sejenis This Is Your Digital Life yang digunakan oleh Cambridge Analytica.
Simak: Kominfo Tegur Facebook yang Bocorkan Data Pengguna Indonesia
Pemerintah mengirimkan SP II kepada Facebook pada 10 April 2018. Pengiriman SP II dilakukan karena jawaban Facebook atas SP I tidak memuaskan. Pemerintah meminta informasi update pengguna Facebook Indonesia yang menjadi korban penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica.
Semuel mengatakan, walau jawaban tersebut cukup memadai, namun Kementerian masih menunggu audit internal Facebook. Menurut Semuel, Facebook masih melakukan Audit di Inggris. "Itu yang belum kita dapatkan, dari situ kita taHu ada pelanggaran atau tidak," katanya.
Skandal penyalahgunaan data 87 juta pengguna Facebook yang melibatkan lembaga riset Cambridge Analytica diungkap oleh Christopher Wylie, mantan kepala riset Cambridge Analytica. Skandal itu ditulis di harian The Guardian terbitan Inggris, Maret 2018. Pencurian data tersebut diduga digunakan untuk kampanye Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016.