TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dinobatkan sebagai tokoh perempuan Indonesia termasyhur (top person) dan tervokal (top influencer) di media massa dalam satu tahun terakhir. Hal tersebut merupakan hasil riset yang dilakukan Indonesia Indicator mulai 1 April 2017 hingga 1 April 2018.
Selama periode satu tahun belakangan, menurut perusahaan intelijen media itu, dari sekitar 11 juta berita yang diwartakan 3.364 media online berbahasa Indonesia, hanya terdapat 104 figur perempuan dari 2.000 nama yang muncul dalam pemberitaan media di Tanah Air. Artinya, porsi pemberitaan figur perempuan di media hanya menempati porsi 5 persen dibanding figur laki-laki.
Baca: Hari Kartini, Sri Mulyani Ucapkan Selamat kepada Kaum Lelaki
"Kondisi itu tidak jauh berbeda dengan tahun lalu," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang, seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 23 April 2018. Adapun riset yang dikutip Rustika mengambil tajuk "Perkembangan Sosok Perempuan di Ruang Media 2018, Kajian Analisis Intelijen Media".
Berdasarkan data yang diteliti Indonesia Indicator (I2), rasio pemberitaan media tentang perempuan dan laki-laki adalah 1:18. Ini berarti bahwa dari 18 nama yang diberitakan media, rata-rata hanya memunculkan satu nama perempuan.
Riset I2 mencatat, dari nama-nama perempuan yang kerap tampil di media, sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menduduki posisi teratas dalam jajaran figur perempuan terpegah atau termasyhur. Dengan kata lain, Sri Mulyani merupakan figur perempuan yang paling banyak diberitakan media sepanjang satu tahun belakangan.
Sri Mulyani menjadi figur yang paling banyak diberitakan media. Dia diberitakan media sebanyak 40.326 kali. Dengan kata lain, dalam sehari, rata-rata Sri Mulyani diberitakan 112 kali. Sementara itu, kata Rustika, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri menempati posisi kedua tokoh perempuan tervokal di media. Megawati diberitakan media sebanyak 33.376 kali dalam setahun terakhir.
Media memberikan atensi kepada tokoh PDI Perjuangan itu, khususnya berkaitan dengan aktivitas politik dan posisinya sebagai king maker. "Dua nama ini menunjukkan bahwa wacana politik dan ekonomi, keduanya menduduki posisi yang cukup signifikan," ucap Rustika.
Posisi tokoh paling berpengaruh ketiga ditempati Khofifah Indar Parawansa, dengan jumlah pemberitaan mencapai 31.374. Sosok mantan Menteri Sosial itu banyak diberitakan media terkait dengan pencalonannya sebagai Gubernur Jawa Timur untuk ketiga kalinya.
Sementara itu, tokoh perempuan termasyhur keempat ditempati Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan 20.909, berikutnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudiastuti menjadi tokoh terpegah kelima dengan 17.533 berita.
Yang cukup menarik dalam 10 figur terbanyak diberitakan ini adalah tampilnya Ayu Ting Ting sebagai artis perempuan yang paling banyak memperoleh sorotan media. Penyanyi asal Kota Depok itu menjadi tokoh tervokal keenam dengan jumlah pemberitaan mencapai 17.036 berita.
Berturut-turut nama yang banyak diberitakan adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (16.586 berita), Iriana Joko Widodo (16.221 berita), Miryam S. Haryani (politikus yang terjerat kasus korupsi) 15.925 berita, dan Kahiyang Ayu (15.211 berita).
Berdasarkan hasil kajian I2, kata Rustika, teridentifikasi setidaknya lima jenis latar belakang atau posisi sosial utama dari 104 perempuan yang tampil di media, yakni artis (40 persen), pejabat (14 persen), politikus (14 persen), kriminal (11 persen), dan keluarga pejabat (7 persen). Profesi lain, seperti pengamat, atlet, dan pengacara, umumnya hanya berada di bawah 5 persen.
Dari sepuluh tokoh perempuan termasyhur di media, lima di antaranya menteri kabinet pemerintahan Jokowi. Dari kelima figur tersebut, tiga di antaranya merupakan figur dengan latar belakang profesional (salah satunya Sri Mulyani) dan dua lainnya berlatar belakang politikus. "Ini berarti bahwa tokoh paling berpengaruh di media didominasi oleh menteri perempuan di kabinet pemerintahan Jokowi," kata Rustika.
ANTARA