TEMPO.CO, Jakarta - Survei sebuah firma global bernama Grant Thornton memperlihatkan 43 persen perempuan Indonesia menduduki jenjang manajemen senior di perusahaan. Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, iklim kerja di Indonesia cukup kondusif dalam mendukung keberagaman gender di posisi manajemen senior.
"Kondisi kondusif itu merupakan imbas dari kebijakan-kebijakan strategis perusahaan dalam mendukung keberagaman gender di organisasi mereka," kata Johanna dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 21 April 2018.
Simak: Susi Pudjiastuti Unggah Video Hari Kartini: Perempuan Harus Bebas
Kebijakan itu misalnya tentang kesetaraan upah. Menurut Johanna, 58 perusahaan di Indonesia tercatat menerapkan kebijakan tersebut. Setelahnya menyusul kebijakan lain, yakni tidak ada diskriminasi pria atau perempuan dalam merekrut karyawan baru.
Johanna menyarankan agar perempuan menjaga kompetensi diri. Sebab, survei memperlihatkan 74 persen responden setuju penerapan kebijakan kesetaraan gender menjadi strategi mutlak perusahaan untuk menarik talenta baru dan menjaga sumber daya manusia. Artinya, pake remunerasi kompetitif bukan satu-satunya cara mencari sumber daya manusia berkualitas.
"Laporan ini juga memperlihatkan 40 persen responden menyatakan tidak menemui rintangan berarti dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan strategis terkait kesetaraan gender di perusahaan masing-masing," ujar Johanna.
Grant Thornton merilis laporan bertajuk 'Women in Business 2018' hari ini dalam rangka memperingati Hari Kartini. Grant Thornton menyurvei lima ribu responden yang menduduki posisi chief executive officer (CEO), managing director, dan eksekutif senior di 35 negara, termasuk Indonesia.
Menurut Johanna, kiprah Kartini zaman now tergolong mengesankan lantaran hanya 15 persen perusahaan Indonesia tanpa perempuan di posisi manajemen senior. Johanna mengklaim, angka survei itu lebih baik ketimbang Singapura dan Malaysia.