TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ojek online tidak akan berdemo lagi. Dia tidak merespons secara rinci mengenai tuntutan para pengemudi ojek online. "Enggak, ojek online teman saya," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 12 April 2018.
Di tempat yang berbeda, Budi menjelaskan tidak bisa memaksa pihak aplikator, dalam hal ini Grab, untuk menaikkan tarif. Budi berkukuh tidak akan mengintervensi penentuan kenaikan tarif.
Baca: Ojek Online Mengeluh: Kami Korban Perang Tarif Grab dan Go-Jek
Sebelumnya, Ketua Umum Perkumpulan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia Igun Wicaksono mengatakan demo ojek online akan kembali digelar pada Senin, 23 April 2018.
Mereka menuntut rasionalisasi tarif dan meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merevisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 agar ojek online juga dapat dijadikan transportasi umum.
Baca Juga:
Menurut Igun, aksi besar-besaran itu akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dan terpusat di Jakarta, tepatnya di depan Gedung DPR. Ia menargetkan demo itu akan diikuti 1,5 juta pengemudi ojek online secara nasional.
Aksi tersebut merupakan respons dari pernyataan Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata yang tidak akan menaikkan tarif perjalanan. Menurut Ridzki, jika dipenuhi, permintaan itu berpotensi mengurangi pendapatan pengemudi ojek online. Namun, kata Ridzki, Grab akan berupaya menambah penghasilan para pengemudi.
ADAM PRIREZA