TEMPO.CO, Balikpapan - Pertamina menambah armada hingga 15 kapal guna pembersihan perairan Teluk Balikpapan yang tercemar tumpahan minyak. Sebelumnya perseroan juga menerjunkan sebanyak 1.000 lebih personel guna penanggulangan insiden tersebut.
“Sudah terlihat jauh lebih bersih dari ceceran minyak dibanding dua hari sebelumnya,” kata Yudi Nugraha, Region Manager Communication & CSR PT Pertamina Kalimantan dalam keterangan resmi, Jumat, 6 April 2018.
Baca juga: Tumpahan Minyak Terbakar di Perairan Balikpapan, 2 Nelayan Tewas
Dia menyebut, pihaknya menurunkan empat tim untuk bekerja secara simultan untuk membersihkan perairan dari ceceran minyak dengan pembagian zona.
Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, Jetty dan Kampung Baru. Zona dua mencakup area Rede (Kolam Pelabuhan) Teluk Balikpapan. Zona tiga mencakup Pantai Monpera dan Zona empat mencakup Outer Pantai.
Untuk menyisir ke empat zona tersebut, digunakan 15 buah kapal yang dilengkapi peralatan yang memadai. Pemulihan sisa ceceran minyak di jetty 1 dilakukan menggunakan vacuum truck dan dilengkapi dengan oil boom dan Oil Spill Dispersan.
“Pemulihan sisa minyak di Kampung Atas Air dan Kapung Baru dilakukan dengan pengisapan penggunakan vacuum truck dibantu dengan penggunaan oil absorbant.”
Di Pelabuhan Semayang hingga Plaza Balikpapan, digunakan vacuum truck untuk pengisapan sisa ceceran minyak. Sisa ceceran yang masih ditemukan di Penajam diatasi dengan penyeprotan Oil Spill Dispersant. Adapun pemulihan sisa ceceran dilakukan di lepas pantai teluk Balikpapan dengan menggunakan oil skimmer dan tug boat.
Guna mengantisipasi keluhan kesehatan yang dialami warga, Pertamina bekerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan membuka posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air, serta menyiapkan kan tim kesehatan jika dibutuhkan pengecekan kesehatan di lokasi lain.
Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis. Untuk menepis keresahan masyarakat, dilakukan juga gas test yang dilakukan beberapa kali dalam sehari untuk memastikan tidak ada konsentrasi gas yang melebihi batas normal.
Selain itu dilakukan sosialisasi terkait hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam kondisi saat ini dan langkah-langkah yang diperlukan bila menemui kondisi tersebut.
Pembersihan pantai yang sudah dilakukan sejak 31 Maret lalu terus mendapat dukungan baik dari Perusahaan Migas yang ada di Balikpapan, komunitas, mahasiswa, siswa, dan individu.
Setidaknya 500 orang yang tergabung dalam 67 komunitas berpartisipasi dalam pembersihan pantai yang dilakukan pada Rabu lalu. Pembersihan dilakukan di pantai dengan cara manual mengingat cara tersebut lebih efektif untuk mengumpulkan ceceran minyak yang telah tersapu ke pantai.
Pembersihan tersebut dilakukan di sembilan titik yang tersebar di Balikpapan barat, Balikpapan selatan dan Balikpapan Kota. Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut, dilengkapi dengan alat pelindung yang memadai berupa sarung tangan dan masker.
Kegiatan ini bahkan menjadi kegiatan pembersihan pantai dari sampah mengingat volume ceceran minyak yang akan dibersihkan sudah hampir tidak ada.
Upaya pembersihan Teluk Balikpapan yang menggunakan alat dan teknik dilakukan Pertamina dengan dukungan perusahaan migas di Kota Balikpapan seperti Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina EP Asset V, Petrosea.