TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hertanto menyerahkan pemetaan 10 langkah industri 4.0. untuk mengembangkan industri manufaktur yang berdaya saing global. “Antara lain infrastruktur kita tangani,” ucap dia di Jakarta Convention Center, Rabu, 4 April 2018.
Sepuluh langkah tersebut antara lain, mencakup perbaikan alur barang dan material, membangun zonasi industri yang komprehensif, mengakomodir standar keberlanjutan, memberdayakan industri kecil dan menengah, dan membangun infrastuktur digital Indonesia.
Simak: Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen
Selanjutnya, menarik minat investor asing, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekosistem inovasi, insentif untuk investasi teknologi, serta harmonisasi aturan dan kebijakan.”Indonesia berkomitmen mengimplementasikan Making Indonesia 4.0,” ujar Airlangga.
Airlangga menjelaskan saat ini, industri kecil dan menengah menjadi inklusif, di mana sifatnya akan sama dengan e-commerce platform. Sehingga industri kecil dan menengah juga dapat bersaing secara global. Untuk itu, industri nasional membutuhkan konektivitas serta interaksi melalui teknologi.
Baca Juga:
Penyusunan pemetaan tersebut, kata Arilangga akan memberikan arah yang jelas bagi pergerakan industri di masa depan. Hal tersebut juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, lembaga riset dan pendidikan.
Ada lima sektor pengembangan industri manufaktur yang akan menjadi percontohan, juga menjalankan 10 inisiatif nasional. “Yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektronik,” tutur Airlangga.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 1200 peserta dari berbagai pemangku kepentingan industri. Makin Indonesia 4.0 juga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Dia yakin lapangan kerja akan tercipta lebih banyak dibanding lapangan kerja yang hilang dalam digitalisasi industri.