TEMPO.CO, Jakarta- Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia Uli Silalahi sebagai penyelenggara pameran buku Big Bad Wolf 2018 menargetkan 750 pengunjung pada pameran tahun ini. "Kami tidak menargetkan pendapatan, yang kami targetkan pengunjung," tutur dia di ICE BSD, Ahad, 1 April 2018.
Setiap harinya, kata Uli, ada 40 ribu pengunjung yang mendatangi pameran buku yang dibuka 24 jam ini. Dia mengatakan pada pameran tahun lalu, pengunjung Big Bad Wolf mencapai 720 ribu orang dengan target 650 ribu pengunjung.
Baca juga: Big Bad Wolf Jadi Ajang Rekreasi Keluarga
Saat ini, buku yang dijajakan lebih banyak dari tahun sebelumnya, yaitu 5,5 juta buku. Uli menjelaskan 70 persen dari buku-buku tersebut merupakan buku anak-anak.
Big Bad Wolf menyediakan 80 persen buku yang berasal dari Amerika dan Inggris. Sebanyak 20 persennya merupakan buku dari Indonesia. "Malah ada yang tidak dijual di dini," ucap Uli.
Bazar buku Big Bad Wolf diminati masyarakat karena memiliki jutaan buku yang dapat dijadikan pilihan. Kemudian, harganya pun lebih terjangkau karena diberlakukan diskon 60-80 persen untuk seluruh buku.
Jenis buku yang disediakan dalam bazar ini pun beragam, mulai dari fiksi, non-fiksi, hingga buku pop-up. Menariknya lagi, tidak hanya buku berbahasa Indonesia dan Inggris yang dijual, tetapi juga berbahasa Mandarin.
Big Bad Wolf 2018 menyediakan sekitar 5,5 juta buku untuk dinikmati oleh para pengunjung, khususnya para pencinta buku. Acara akan digelar selama 280 jam nonstop terhitung tanggal 29 Maret hingga 9 April 2018 di Hall ICE BSD, Tangerang.