TEMPO.CO, Jakarta -Hilangnya dana nasabah bank kembali terjadi. Setelah Bank Rakyat Indonesia atau BRI, dana milik nasabah Bank Mandiri di KCP Graha Pena, Surabaya, Jawa Timur, hilang.
Rata-rata dana nasabah Bank Mandiri yang hilang berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Salah satu nasabah bernama Widodo mengatakan uang di ATM miliknya berkurang sebesar Rp 1,7 juta.
Dia mengaku awalnya tidak mengetahui jika saldo rekeningnya berkurang. "Teman-teman yang memberi tahu," kata pegawai sebuah televisi lokal di Surabaya itu.
Setelah mengecek rekening, ternyata uangnya berkurang senilai Rp 1,7 juta. Menurut Widodo, berkurangnya saldo rekening tidak hanya menimpa dirinya, tapi juga beberapa rekan kerjanya, yang pembayaran gaji melalui Bank Mandiri.
Adit, salah satu nasabah yang ikut antre, mengaku saldonya berkurang Rp 1 juta lebih. Hal itu diketahui setelah dirinya pada Sabtu lalu, 17 Maret 2018, menerima pemberitahuan melalui SMS Banking. "Padahal saya tidak pernah melakukan transaksi," katanya.
Baca: Uang Nasabah Hilang Akibat Skimming Dikembalikan, Begini Caranya
Tak lama setelah menerima SMS Banking, dirinya dihubungi pihak Bank Mandiri untuk segera mengurus rekening secepatnya. Karena itu, warga Kebonsari ini langsung datang ke Bank Mandiri, yang tak jauh dari tempat tinggalnya tersebut.
Salah satu rekan Widodo yang tak mau menyebutkan identitasnya mengaku uangnya berkurang Rp 1,07 juta. Andhim, rekan Widodo lainnya, menyatakan sempat ada transaksi misterius sebesar Rp 2 juta. "Tapi transaksi gagal karena saldo tidak mencukupi."
Dari pantauan Tempo pada Senin, 19 Maret 2018, puluhan nasabah Bank Mandiri ramai-ramai mendatangi kantor yang berada di Jalan Ahmad Yani itu. Mereka tampak antre memblokir rekening karena saldo berkurung meski tak melakukan transaksi.
Sampai berita ini ditulis, pihak Bank Mandiri belum memberikan keterangan resmi. Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rohan Hafas belum berhasil dikonfirmasi. Rohan belum mengangkat telepon ataupun membalas pesan yang dikirimkan Tempo lewat WhasApp.
NUR HADI | DEWI NURITA