TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) Syarief Burhanuddin, mengatakan 34 dari 37 proyek yang menggunakan konstruksi melayang atau proyek elevated yang dilakukan penghentian sementara sudah menyampaikan dokumen dan melakukan pemaparan di depan tim KKK. Dari 34 proyek tersebut, 30 diantaranya merupakan proyek jalan tol.
“Dalam melakukan evaluasi, KKK menggunakan delapan kriteria penilaian,” kata Syarief yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 28 Februari 2018.
Kriteria tersebut yaitu desain dapat dibangun dengan selamat, memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi, menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat, menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan, menggunakan material yang memenuhi standar mutu sesuai SNI, menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan, melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP), dan terakhir keberadaan konsultan pengawas.
Syarief meminta kepada pemilik atau pelaksana proyek elevated yang dihentikan sementara pekerjaan konstruksi layangnya untuk segera menyampaikan dokumen yang dibutuhkan untuk dilakukan evaluasi. “Untuk mempercepat pelaksanaan evaluasi, KKK telah membuka kantor sekretariatnya termasuk hari Sabtu dan Minggu, untuk menerima dokumen, memberikan layanan konsultasi,” ucap dia.
Menurut dia, evaluasi yang dilakukan tidak akan menghambat pekerjaan konstruksi di lapangan, namun meningkatkan keamanan dan keselamatan konstruksi. “Kecepatan penting tetapi keselamatan harus diutamakan,” ujar dia.
Ia menjelaskan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor harus dengan pengawasan dan persetujuan konsultan pengawas yang dipekerjakan dalam proyek tersebut. “Konsultan pengawas harus melihat secara detil tahapan pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan tidak bisa dilanjutkan tanpa persetujuan konsultan pengawas.”
Ia menuturkan terdapat delapan kriteria pekerjaan konstruksi layang yang dihentikan sementara, yakni pekerjaan menggunakan balok atau gelagar-I beton langsing, menggunakan sistem hanging scaffolding, balance cantilever precast atau in situ, launcher beam atau frame, pekerjaan dengan tonase besar, pekerjaan yang mempunyai rasio kapasitas angkat terhadap beban kurang dari 5, pekerjaan dengan faktor keamanan sistem bekisting kurang dari 4 dan pekerjaan menggunakan sistem kabel.