TEMPO.CO, Madiun - PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Madiun mencatat perjalanan sejumlah kereta dari Semarang menuju wilayah Daerah Operasional (Daop) 7 terhambat akibat banjir. Empat kereta yang mengalami keterlambatan, yaitu kereta Bangunkarta relasi Gambir (Jakarta)-Semarang-Madiun-Surabaya.
“Terlambat 162 menit. Seharusnya tiba di Stasiun Madiun jam 01.04 menjadi 03.46,’’ kata Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto, Sabtu, 10 Februari 2018.
Baca Juga:
Baca: Video Meikarta Banjir Viral, Ini Tanggapan Lippo
Kereta Matarmaja relasi Pasar Senen (Jakarta)-Semarang-Madiun-Malang, ia melanjutkan, terlambat datang 196 menit. Sesuai jadwal, kereta ini tiba di Stasiun Madiun pukul 02.54 tapi menjadi 06.10. Sedangkan kereta Brantas relasi Pasar Senen-Semarang-Madiun-Blitar terlambat 120 menit. Kereta kelas ekonomi tersebut seharusnya tiba di Madiun pukul 04.50 tapi hingga 06.50.
Selain itu, kereta Majapahit relasi Pasar Senen-Semarang-Madiun-Malang terlambat 116 menit. Seharusnya, kereta kelas ekonomi ini tiba di Madiun pukul 05.19 tapi molor menjadi 07.15. “PT KAI tetap mengutamakan keselamatan perjalanan KA karena imbas banjir di wilayah Semarang,” ujar Supriyanto.
Supriyanto menjelaskan, banjir di wilayah Semarang itu terjadi di KM 11+2/8, antara Stasiun Jerakah-Mangkang. Pada Jumat malam, jalur kereta ini genangan air sempat mencapai 15 sentimeter. Kemudian, mulai surut hingga batas rel, sehingga bisa dilintasi kereta dengan kecepatan 10 kilometer per jam.
Titik lain yang juga tergenang berada di KM 20+700 sampai 21+200, antara Stasiun Kaliwungu-Kalibodri. Di lokasi ini genangan air mencapai 30 sentimeter di atas kop rel pada Jumat malam. Pihak PT KAI memasang tanda yang menunjukkan jalur itu tidak bisa dilalui kereta api.
Informasi tentang kondisi banjir itu, Supriyanto menuturkan, diterima dari petugas pengendali perjalanan kereta dan petugas stasiun. Setiap waktu, petugas ini dapat menentukan dilanjutkan atau dihentikannya perjalanan kereta.