TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Imlek kian dekat. Segala macam pernak-pernik Imlek yang didominasi warna merah dan emas mulai banyak dijual. Omset pedagang pernak-pernik Imlek di Pangkalpinang, Bangka Belitung mengalami kenaikan hingga Rp 5 juta per hari.
"Pembeli sudah mulai ramai sehingga omset meningkat, biasanya hasil penjualan Rp 2 juta sekarang menjadi Rp 5 juta per hari," kata salah seorang pedagang pernak-pernik Imlek, Hendra, Rabu, 31 Januari 2018.
Pedagang pernak-pernik Imlek lainnya, Ani, mengaku bisa mendapatkan penghasilan minimal sekitar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta saat sedang ramai.
Baca juga: Sambut Imlek, Antam Produksi Emas Bergambar Shio anjing
Ia menyebutkan, besarnya penghasilan penjual tak lepas dari beberapa produk pernak-pernik yang dibanderol dengan harga tinggi, misalnya lampion dengan harga Rp 750 ribu.
"Seperti pohon angpao atau sakura harganya Rp 2 juta untuk ukuran tinggi pohon 2 meter. Ada lagi pernak-pernik lainnya seperti amplop angpao, gantungan imlek, tempelan depan rumah, lampion, bunga sakura dan sebagainya dengan harga bervariasi, tergantung kualitas dan jenis barang," katanya.
Sebagian pernak-pernik yang Ani tawarkan merupakan produk impor langsung dari Cina karena kualitasnya lebih bagus dan unik. "Beberapa barang kita impor dari Cina ke Indonesia," katanya.
Berdasarkan pengalaman Ani pada perayaan Imlek sebelumnya, omset penjualan pernak-pernik akan terus meningkat hingga H-2 Imlek. "Masyarakat beragama Khonghucu banyak berbelanja pada saat H-7 hingga H-2 Imlek," katanya.
ANTARA