TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso menyatakan pertumbuhan kredit perbankan selama 2017 cukup bagus. Kredit tercatat tumbuh 8 persen dari target di kisaran 10-12 persen.
Namun Wimboh mengaku tak puas dengan capaian tersebut. "Harus lebih tinggi lagi ke depan," katanya di The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018. Dia optimistis kredit tahun ini bisa tumbuh di kisaran 10-12 persen.
Simak: OJK Sebutkan 3 Daerah Ini Siap Terbitkan Obligasi
Menurut Wimboh, kredit tahun lalu dipengaruhi restrukturisasi yang dilakukan perbankan. "Kemarin ada debitor, yang terutama terkena harga komoditas turun itu direstruktur," ujarnya.
Dia menuturkan OJK akan mendorong pertumbuhan kredit. Salah satunya melalui kredit usaha rakyat (KUR) untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Wimboh mengatakan KUR perlu digenjot agar menciptakan proyeksi klaster. Upaya ini sekaligus untuk memberikan layanan keuangan yang lebih merata kepada semua lapisan masyarakat.
Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta perbankan tak hanya berfokus mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK). "Jangan sampai perbankan asik kumpulkan DPK tapi pemberian kreditnya susah, terutama untuk pengusaha mikro, kecil, dan menengah," kata Jokowi di The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis.
Imbauan itu diberikan mengingat kondisi industri keuangan Indonesia saat ini dalam keadaan sehat. Kondisi tersebut dinilai bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Salah satunya melalui pemerataan akses keuangan untuk mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan.