TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan mengklaim pada tahun 2017 lalu berhasil mengendalikan harga bahan pokok. Hal itu terlihat dari inflasi bahan makanan pada tahun lalu sebesar 1,26 persen. “Inflasi bahan makanan di tahun 2017 tercatat paling rendah dalam enam tahun terakhir,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kantornya, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.
Enggar mengatakan capaian ini diperoleh dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Kemendag. Salah satunya, kata dia, adalah dengan menetapkan regulasi tentang Harga Eceran Tertinggi (HET). “Misalnya beras, HET-nya ditetapkan berdasarkan wilayah dan jenisnya,” katanya.
Baca: Darmin Nasution: Suku Bunga Kredit Murah Bila Inflasi Rendah
Dalam melakukan pengawasan pasar, Enggar berujar Kemendag membentuk Satuan Tugas (Satgas) pangan untuk memantau stabilitas harga bahan pokok. Selain itu, operasi pasar juga digelar untuk antisipasi kenaikan harga menjelang hari raya keagamaan. “Kami melakukan pantauan dan pengawasan di 10 pasar induk, 165 pasar rakyat pantauan Kemendag, dan 198 pasar rakyat pantauan BPS,” ucapnya.
Menurut Enggar, Kemendag tahun 2017 lalu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi disparitas harga antara Indonesia bagian barat dan bagian timur. Salah satunya, kata dia, dengan menambah rute gerai maritim menjadi 13 rute. “Sebelumnya hanya 6 rute, gerai maritim ini merupakan penyangga stok barang kebutuhan pokok,” tuturnya.
Inflasi bahan makanan pada tahun ini dari data Kemendag tercatat sebagai inflasi paling rendah. Pada tahun 2016 tingkat inflasi bahan makanan mencapai 5,69 persen, sedangkan tahun 2015, inflasi terjadi sebesar 4,93 persen. Untuk tahun tahun 2013 dan 2014, inflasi bahan makanan melebihi 10 persen yaitu 2013 dengan 12,28 persen serta 2014 dengan 10,57 persen.
Kemendag juga mencatatkan inflasi bahan makanan pada bulan Mei saat puasa sebesar 0,86 persen. Angka tersebut turun pada bulan Juni saat lebaran sebesar 0,69 persen. Inflasi bahan makanan 2017 pada saat puasa dan lebaran juga relatif rendah dibandingkan lima tahun sebelumnya.