TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pembangunan tol Trans Sumatera tak hanya berdampak besar untuk kehidupan sosial masyarakat, tapi juga dari sisi ekonomi. Efek berkelanjutan yang dihasilkan akan lebih besar dibandingkan nilai investasi proyek tersebut.
Sri Mulyani mengatakan efek berkelanjutan proyek tersebut minimal 2,32 kali. "Jumlah manfaat dari sisi keseluruhan permanent impact jalan tol Trans Sumatera bisa mencapai Rp 769,5 triliun, jauh lebih besar dari nilai proyeknya sendiri," kata dia di Four Seasons Hotel, Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.
Baca: Diminta Bayar Subsidi ke Pertamina, Sri Mulyani: Nanti Dihitung
Dia menuturkan, tol Trans Sumatera dengan total 23 ruas akan membantu efesiensi operasi kendaraan. Menurut hitungannya, efisiensi yang dihasilkan bisa mencapai Rp 23,36 triliun per tahun.
Melihat manfaat tersebut, Sri Mulyani menyatakan proyek infrastruktur tak bisa lagi ditunda. "Kita akan kehilangan manfaat positifnya," kata dia.
Pemerintah menugaskan PT Hutama Karya untuk menggarap delapan ruas tol Trans Sumatera. Baru-baru ini, perseroan mendapat tambahan penugasan tiga ruas baru. Total investasi penugasan tersebut diperkirakan mencapai Rp 80 triliun.
Pemerintah mencoba membantu pembiayaan proyek Trans Sumatera dengan berbagai cara. Salah satunya memberikan suntikan dana melalui penyertaan modal negara (PMN). Pemerintah juga memberikan jaminan pembiayaan melalui fasilitas cash deficiency support (CDS) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).