TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan meresmikan kereta bandara pada 2 Januari 2018. Untuk itu, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian melakukan evaluasi terhadap layanan kereta bandara yang mulai beroperasi Selasa, 26 Desember 2017.
"Ini dalam rangka untuk kesiapan tanggal 2 Januari nanti, sebelum itu sudah harus lapor ke Presiden Jokowi," ujar Dirjen Perkeretaapian saat melakukan uji coba kereta bandara, Rabu, 27 Desember 2017.
Baca: AP II Janji Tingkatkan Fasilitas Pendukung Kereta Bandara
Zulfikri mengatakan evaluasi ini bertujuan untuk mengecek sejauh mana kesiapan layanan kereta bandara. Sebab, pada 2 Januari 2018 Presiden Jokowi akan meresmikannya. "Artinya kami harapkan tanggal 2 sudah mantap dioperasikan dengan 42 perjalanan per hari tadi," katanya.
Saat ini, menurut Zulfikri, kereta bandara sudah cukup memenuhi standar pelayanan yang ada. Seperti pelayanan di stasiun tempat kereta bandara beroperasi. "Sebagai contoh standar pelayanan tadi dari kemudahan penumpang membeli tiket sudah siap secara online, itu sangat mudah sekali untuk di sini," katanya.
Selain itu, kata Zulfikri, pengoperasian kereta bandara sudah memiliki fasilitas seperti tempat yang nyaman di stasiun. Dia berujar hal ini untuk integrasi dalam seamless service kereta bandara. "Artinya pelayanan di stasiun dan di atas kereta maupun di bandara juga sama, ini mungkin yang kita evaluasi," ucapnya.
Zulfikri menuturkan untuk layanan di atas kereta bandara, pihak pengelola menyediakan fasilitas pengisian daya (charger) untuk penumpang. Selain itu, kereta menyiapkan ruang bagasi yang cukup banyak untuk para penumpang. "Karena sifat penumpang ke angkutan udara ini membawa bagasi yang cukup banyak," tuturnya.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah resmi menguji coba layanan kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sejak Selasa kemarin. PT KAI (Persero) memberlakukan tarif tiket promosi seharga Rp 30 ribu hingga 1 Januari 2018.
Kereta bandara ini sendiri akhirnya rampung pada awal Desember 2017 lalu. Keberadaan kereta ini diharapkan bisa mengurai kepadatan lalu lintas dari Jakarta menuju Bandara Soetta. Nantinya, PT Railink, perusahaan hasil kerja sama antara PT KAI (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) akan menjadi operator dari kereta ini.
PT Railink sebelumnya menargetkan jarak waktu headway atau kedatangan satu kereta dengan kereta berikutnya hanya 30 menit. Setiap harinya, kereta akan melayani sebanyak 42 perjalanan, 21 pulang dan 21 pergi. Maka, Stasiun Sudiman Baru ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 hingga 55 menit.
Seminggu menjelang pengoperasian kereta bandara secara penuh pada 2 Januari 2017 mendatang, PT Railink masih mengkaji harga tiket yang akan diberlakukan. Perusahaan hasil kerja sama antara PT KAI dan PT Angkasa Pura II (Persero) tersebut sebelumnya telah mematok harga Rp 75-100 ribu untuk tiket satu kali perjalanan.