TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kunjungan turis mancanegara asal Cina ke Bali pada tahun 2017 ini diprediksi jauh dari target, karena hingga akhir Desember ini sejumlah maskapai dari Cina menghentikan rute penerbangan langsung ke Pulau Dewata.
Komite China DPP Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita), Chandra Salim, mengkonfirmasi bahwa sekitar 30 rute penerbangan langsung reguler dan carter dari kota-kota di Cina ke Bali setiap hari sudah dihentikan sementara karena status travel ban yang dikeluarkan Pemerintah Cina.
Baca juga: Turis Cina Merosot Akibat Travel Warning, Ini Upaya Gubernur Bali
Rencana kedatangan turis asal Cina ke Bali diperkirakan banyak dialihkan ke Thailand dan Malaysia. “Adanya rute dari Hong Kong atau Taiwan, atau dari Cina tapi ke Jakarta dulu baru ke sini. Yang langsung ke sini sudah berhenti semua,” katanya di Denpasar, Selasa, 12 Desember 2017.
Salim mengatakan penghentian tersebut menyebabkan tidak ada lagi suplai turis asal Cina ke Bali. Selama ini, Cina merupakan negara dengan tingkat kunjungan tertinggi ke daerah ini. Jumlah kedatangan turis asal Cina ke Bali pada periode Januari-Oktober 2017 mencapai 1,3 juta orang atau 26 persen dari total turis mancanegara ke Bali pada periode itu yang sebanyak 5,02 juta orang.
Baca: Turis Asing Asal Cina Paling Banyak Kunjungi Jakarta
Menurutnya, maskapai asal Cina sudah menghentikan penerbangan ke Bali hingga Januari 2018, dan belum diketahui apakah akan diperpanjang atau dipersingkat. Keputusan itu diambil karena mengikuti kebijakan dari pemerintahnya yang menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Bali karena Gunung Agung yang berstatus awas.