TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan perusahaannya memiliki tiga langkah untuk menjamin ketersediaan gas elpiji 3 kg ini. Hal ini disampaikan Iskandar merespons kabar kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah tempat.
Iskandar menyampaikan, elpiji 3 kg dapat dibeli di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dia berujar, Pertamina akan melakukan kontrol terkait persediaan elpiji 3 kg dan membuka layanan informasi melalui telepon.
“Kami siapkan kontrol 100 persen ke SPBU dan contact center. Kalau masyarakat kesulitan bisa ke SPBU terdekat,” kata Iskandar di SPBU Rasuna Said, Kuningan, Jakarta pada Sabtu, 9 Desember 2017.
Iskandar merinci, di DKI Jakarta ada 159 SPBU yang menjual elpiji berbagai ukuran dengan harga eceran tetap (HET). Adapun dari seluruh marketing operation manager (MOR) 3 yang meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, Iskandar mengatakan ada sekitar 70 persen dari 700-an SPBU yang menjual gas elpiji. Gas tabung melon dijual seharga Rp 16.000 di SPBU-SPBU tersebut.
Baca: Jelang Akhir Tahun, Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg
Langkah yang kedua, tutur Iskandar, yakni memastikan ketersediaan elpiji 3 kg di sejumlah pangkalan besar. Iskandar mengatakan Pertamina bakal memastikan pangkalan-pangkalan besar penjual elpiji tidak kehabisan pasokan gas tabung melon tersebut.
“Pangkalan-pangkalan besar itu enggak boleh kosong, sehingga masyarakat kalau di pangkalan atau pengecer dekat rumahnya enggak dapat, ada titik (pangkalan) yang selalu ada. Itu yang kami jamin,” ujar Iskandar.
Adapun langkah ketiga yaitu menambah pasokan di setiap tempat yang melaporkan terjadinya kekurangan. “Di mana ada informasi kekurangan di daerah itu, kami tambah pasokan dengan operasi pasar,” ujarnya.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara Edwin Hidayat Abdullah mengatakan kementeriannya terus memantau dan bekerja sama dengan Pertamina untuk memastikan distribusi gas elpiji 3 kg lancar. Edwin mengatakan, selain libur panjang, kondisi cuaca juga berpotensi menghambat proses distribusi.
“Stoknya kami maintain, kami tingkatkan, karena menyangkut keterlambatan pengiriman dan faktor non teknis lainnya,” kata Edwin yang ditemui di kesempatan sama.
Baca: Elpiji 3 Kg Langka di Tegal, Pertamina Tambah 1.680 Tabung
Edwin dan Iskandar mengatakan stok harian elpiji 3 kg mencapai 18,9 hari. Mereka mengatakan angka tersebut akan ditingkatkan di atas 20 hari menjelang akhir tahun. Iskandar mengklaim, stok itu lebih dari standar minimal sebanyak 17 hari.
Sebelumnya, beredar kabar terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg di sejumlah daerah di Jawa Barat, di antaranya Bandung, Bogor, Depok, dan Subang. Masyarakat mulai kesulitan mendapatkan gas elpiji bersubsidi tersebut. Kalaupun masih terdapat persediaan, harga biasanya dibanderol lebih mahal.
Namun, baik Iskandar maupun Edwin menampik terjadi kelangkaan elpiji. Menurut mereka yang terjadi adalah kekurangan pasokan saja. "Bukan kelangkaan, kalau kelangkaan itu kan enggak ada barangnya sama sekali. Ini kekurangan pasokan," ujar Iskandar.