Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

26 Persen Agen Laku Pandai Merugi

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani, memberikan kuliah umum bertema
Menteri Keuangan Sri Mulyani, memberikan kuliah umum bertema "Peran Fiskal dalam Membangun Perekonomian Inklusif" di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. instagram.com
Iklan
TEMPO.CO, JAKARTA - Hasil survie keagenan Inklusi atau Laku Pandai di Indonesia menunjukan kenaikan pesat dari 700 agen di 2014 menjadi 1.300 di 2017. Namun perkembangan kuantitas tersebut belum beriringan dengan kualitas dari pelayanan agen. 
 
Kepala Direktur Microsave Indonesia Grace Retnowati penyelenggara survei mengakui hal tersebut. "Ini yang masih jadi PR bagi kita semua, bagaimana kualitas sejalan dengan kuantitas," ujarnya di Grand Hyatt Senin 4 Desember 2017. 
 
 
Laku Pandai singkatan dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif, yaitu Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Program ini bertujuan untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank)
 
Peningkatan jumlah tersebut didukung dengan layanan agen yang lebih ekstensif yaitu, 67 jam perminggu dibandingkan bank yang hanya 35 jam perminggu. "Selain itu prosedur yang mudah dan dukungan dari pemrintah," ujarnya. 
 
Menurut Grace kualitas pada agen, bahwa ia bukan memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri tapi juga masyarakat luas. Karena agen sebenarnya perpanjang tangan dari bank, itu artinya tujuan akhir agen adalah bagaimana masyarakat mersakan layanan yang sama antara agen dan bank. "Sampai layanan dari agen substanceble atau formal," ujar Grace. 
 
Berdasarkan survei Helix bidang riset dan penelitian MicroSave Indonesia yang dilakukan di 15 provinsi dengan sampel 13.000 agen pada Juli hingga September 2017, 96 persen dari agen non dedikasi atau masih memiliki usaha,  sumber penghasilan lain. Sedangkan agen yang didekasi hanya 38 persen yang mampu mencapai break even.
 
Survei juga menunjukan daya transkasi agen di Indonesia masih rendah, rata-rata agen melakukan empat transaksi per hari hal ini berdampak kepada provit dan jaringan agen yang rendah. Sedangkan untuk daerah Jabodetabek rata-rata bisa mencapai 10 transaksi. 
 
Kepala Bidang Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan OJK, Eko Ariantoro mengakui hal tersebut,  berdasarkan data OJK satu agen belum bisa membuka 20 rekening dalam setahun. Meski 428.000 agen sudah tersebar di 500 kabupaten Kota. "Ini yang harus kita dorong lagi," ujarnya.
 
Eko mengatakan perlu kampanye Laku Pandai lagi, selain itu OJK berencana untuk memberi regulasi agar bisa mebuka lebih dari satu bank. "Kalau itu diperlukan, akan kami coba," kata Eko.
 
Meski hasil survie menemukan 26 persen agen mengalami kerugian dan tidak bisa mencapai break point. Hal ini juga terlihat dari jumlah agen yang hanya 28 persen menawarkan membuka rekening baru. Namun 91 persen agen optimistis bisa menjadi jasa keuangan digital di masa depan. 
 
Berdasarkan hasil survie 51 persen agen laku pandai dikuasai oleh Bank Rakyat Indonesia, 29 persen BTPN, 10 persen BNI, 8 persen True Money dan 2 persen bank lainnya.
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

Long Distance Marriage semakin banyak dialami pasangan suami istri di Indonesia. Simak 5 tips pengelolaan keuangan keluarga.


Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menyampaikan Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober 2023 dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.


OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

3 hari lalu

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar konferensi pers tentang hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) secara virtual, Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.


Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

5 hari lalu

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.


Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

7 hari lalu

TaniFund. X.com
Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.


Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

13 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero Covid-19 di Cina.  TEMPO/Tony Hartawan
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.


Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

17 hari lalu

CEO PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernadino Moningka Vega (tengah). TEMPO/Defara Dhanya
Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

21 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

22 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

22 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.