TEMPO.CO, Jakarta - Tutupnya beberapa gerai retail pada tahun ini tak menghalangi pelaku bisnis retail melakukan ekspansi, salah satunya supermarket Transmart yang terus membuka cabang. Corporate Communications GM Transmart Carrefour Satria Hamid baru saja meluncurkan gerai ke-16 di Solo. Ia menuturkan masih ada enam gerai lagi yang akan diluncurkan hingga akhir 2017.
“Di antaranya Lampung, Cirebon, dan Pasaraya Blok M,” ujarnya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 1 Desember 2017.
Ia mengaku tak takut dengan semakin menjamurnya e-commerce saat ini. Pihaknya berkomitmen akan terus membuka toko di seluruh Indonesia. Bertambahnya toko offline yang dibuka akan memberikan kesempatan pekerjaan bagi masyarakat. “Kami membuka lapangan pekerjaan. Ada 1.000 orang yang bergabung di satu Transmart,” ucapnya.
Agar tidak terus tergerus e-commerce, menurut dia, retail harus bisa berinovasi. Ia mencontohkan, Transmart yang baru mengusung konsep four in one, yakni berbelanja, berwisata, bermain, dan menonton. “Selain inovasi, agar tidak tergerus, ya, membuka toko, membuka peluang,” ujarnya. Ia juga menyarankan untuk menambah varian atau produk baru sehingga masyarakat bisa tertarik.
Hal senada juga dikatakan Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Handaka Santosa. Inovasi yang bisa dilakukan bisnis retail yang masih bertahan adalah menyediakan produk yang tidak dijual di e-commerce, ikut menjual produk yang menjadi incaran di e-commerce dengan harga lebih murah, atau menghadirkan pengalaman berbeda secara langsung yang disediakan retail.
“Misalnya, di dalam toko ada barber shop atau salon kecantikan. Hal seperti itu tidak bisa didapatkan pengunjung ketika berbelanja online,” tuturnya.