TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan banyak turis yang datang ke Bali untuk melihat letusan Gunung Agung. "Lucunya banyak turis yang datang mau lihat," kata dia di Jakarta, Senin, 27 November 2017.
Dia menuturkan tidak ada masalah dengan keinginan para turis tersebut. Sebab, kata dia, tidak seluruh Bali terdampak erupsi Gunung Agung. "Jadi mereka bisa melihat dari jauh Gunung Agung. Mungkin penasaran juga buat mereka," kata dia.
Luhut mengatakan pemerintah telah menyediakan alternatif transportasi menuju Bali melalui jalur laut. Dari Banyuwangi, kata dia, turis bisa pakai mobil menuju Bali. "Alternatif Banyuwangi kita tawarkan," kata dia.
Luhut menuturkan pemerintah sudah melakukan rapat kordinasi terkait penanganan erupsi Gunung Agung. Dia mengatakan pemerintah sudah melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti penutupan Bandara Ngurah Rai. "Langkah antisipasi sudah kami buat," kata dia.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kasbani mengatakan Gunung Agung kembali erupsi pada Sabtu, 25 November 2017, pukul 17.20 Wita. Hingga saat ini Gunung Agung masih menunjukan gejala vulkanis.
Dari hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, PVMBG mulai 27 November 2017 pukul 06.00 WITA menaikkan status Gunung Agung dari Level Ill (Siaga) ke level IV (Awas).
Berdasarkan hal tersebut, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan menutup Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali mulai tgl 27 November 2017 pukul 06.00 WITA selama minimal 24 jam, sambil menunggu aktifitas Gunung Agung.