TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ramai dibicarakan di sejumlah media sosial bahwa Pemerintah menjual Bandara Soekarno-Hatta. Namun, isu tersebut dibantah dengan penjelasan bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh Pemerintah adalah melakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk mengembangkan lokasi itu.
"Jelas kita tidak ada niat menjual Bandara Soetta. Sebenarnya, apa yang kita lakukan malah lebih banyak melakukan kerja sama dengan pihak swasta," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (Dismed FMB) 9 bertajuk "Amankah Pembiayaan Infrastruktur Negara?" di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Jakarta, Jumat, 17 November 2017.
Menurutnya, pemerintah saat ini memang sedang gencar mengembangkan infrastruktur transportasi, seperti bandar udara dan pelabuhan laut, dengan cara mengajak pihak swasta untuk turut serta membangun dan mengelola.
Baca: November, Terminal I Bandara Soekarno-Hatta Terkoneksi Skytrain
Menhub mengatakan pola kemitraan pengelolaan infrastruktur transportasi dan pemanfaatan aset negara dengan BUMN/swasta melalui skema kerja sama pengelolaan atau konsesi merupakan kebijakan dalam upaya menciptakan daya saing layanan publik dan solutif dalam menyikapi keterbatasan dana APBN, serta efisiensi dan efektivitas pemerintahan untuk mendorong pelayanan publik yang optimal.
Setidaknya ada 30 infrastruktur pelabuhan dan bandara yang akan dikerjasamakan, seperti Bandara Radin Inten II Lampung, Bandara Sentani Jayapura, Pelabuhan Bima, Pelabuhan Probolinggo dan sejumlah infrastruktur lainnya di sejumlah daerah.
ANTARA