TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, merespons saham PT Waskita Karya Tbk setelah ambruknya konstruksi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur. Menurut Reza, sentimen negatif tersebut harus disiapkan antisipasi jika terjadi aksi jual.
"Semoga terjadi sell off besar-besaran dan WSKT bisa segera menyelesaikan agar tidak terjadi sentimen negatif berlarut-larut," kata Reza, Senin, 30 Oktober 2017.
Simak: Polisi Usut Ambruknya Konstruksi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo
Reza belum tahu sampai kapan sentimen negatif terjadi. "Ini juga belum bisa diketahui karena bergantung pada sikap pelaku pasar nantinya," ucap Reza.
Saham WSKT sebelumnya ditutup 2.200 per lembar saham pada 28 Oktober 2017. Angka tersebut datar jika dibanding pembukaan pada pagi itu. Market cap tercatat Rp 29,86 triliun.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan segera menyusun langkah pengendalian strategis untuk pembangunan konstruksi jalan tol. Salah satunya dipicu ambruknya girder proyek Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo pada 29 Oktober 2017.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi Moerwanto menyebutkan sebelumnya juga ada kejadian ambruknya jembatan penyeberangan di Jalan Tol Bocimi pada 22 September lalu. "Penyusunan langkah pengendalian strategis diperlukan agar kejadian tidak berulang," ujarnya kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 29 Oktober 2017.
HENDARTYO HANGGI