TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengklaim jenis bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar oktan (research octane number/RON) 89 yang dijual oleh Vivo sudah sesuai spesifikasi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan berdasarkan laporan dari PT Vivo Energy Indonesia sebagai pemegang surat izin usaha niaga umum, RON 89 yang dijual telah sesuai spesifikasi.
"(Vivo) sudah bilang, sesuai aspek 89," ujarnya seusai menghadiri Paparan Capaian Kinerja Hulu Minyak dan Gas Bumi Kuartal III/2017, Jumat, 27 Oktober 2017.
Dalam Keputusan Dirjen Migas No.933.K/10/DJM.S/2013, kadar minimal RON di level 88 dengan tanpa kadar maksimum. Selain itu, diatur pula standar kandungan sulfur, timbal, logam, oksigen olefin hingga benzena.
Baca: Jual BBM RON 89, Ini Alasan Vivo
Kendati demikian, dia mengaku tak mengetahui apakah sudah menerbitkan spesifikasi baru untuk standar RON 89. "Nanti saya cek ke direktur teknik dan lingkungan. Saya belum ini."
Sebelumnya, Corporate Communication Vivo Energy Indonesia, Maldi Al Jufrie, mengatakan dikeluarkannya produk RON 89 dengan harga hari ini Rp 6.100 per liter karena pihaknya tak mau terlibat polemik penjualan bahan bakar minyak jenis RON 88. Pasalnya, untuk kawasan di luar Jawa, Madura, dan Bali, pemerintah masih mengatur harga jual untuk jenis RON 88 dan RON 48 yang masih mendapat subsidi per liter Rp 500.
Menurut Maldi, atas persetujuan pemerintah, pihaknya bisa membuat produk baru dengan kadar RON 89 atau lebih tinggi kadar RON-nya dibandingkan dengan premium yang sudah beredar.
"Kami sebenarnya tidak ingin terlibat polemik 88 kenapa belum ada penunjukan 88. Oleh karena itu Alhamdulillah atas persetujuan pemerintah bisa membuat produk baru Revvo 89," ujarnya seusai peresmian uji operasional Vivo di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, 26 Oktober 2017.