Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI: Aktivitas Usaha Jawa Tengah Melambat per Triwulan III 2017

image-gnews
Seorang pekerja mengemas bubuk kopi untuk dipasarkan ke dalam negeri dan diekspor ke Korea di Pabrik Kopi Banaran milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 7 September 2017. ANTARA FOTO
Seorang pekerja mengemas bubuk kopi untuk dipasarkan ke dalam negeri dan diekspor ke Korea di Pabrik Kopi Banaran milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 7 September 2017. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di Jawa Tengah yang dirilis Bank Indonesia pada triwulan ketiga 2017menunjukkan pelambatan dibanding triwulan sebelumnya. Pelambatan kegiatan usaha ini disebabkan oleh penurunan permintaan yang kemudian berimbas pada penurunan penggunaan tenaga kerja, kenaikan tekanan harga jual, dan lesunya aktivitas ekspor dan impor.

Hal tersebut tecermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan ketiga 2017 yang mencatatkan nilai 14,77 persen. “Ini lebih rendah dibanding capaian pada triwulan kedua 2017 sebesar 36,75 persen,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra, Rabu, 25 Oktober 2017.

Rahmat menjelaskan, SBT merupakan selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan yang memberikan jawaban menurun dikalikan dengan bobot sektor dan subsektor. “Pelambatan kegiatan usaha pada triwulan ketiga disebabkan oleh menurunnya permintaan dari dalam dan luar negeri, serta persaingan dengan produk sejenis,” ucapnya.

Baca: Jokowi Minta Permen Dukung Dunia Usaha, Arcandra Bilang Ini

Hal itu berpengaruh pada penggunaan tenaga kerja yang mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya. SBT penggunaan tenaga kerja pada triwulan ketiga 2017 terpantau negatif, yaitu sebesar minus 9,76 persen atau turun 3,55 persen dari triwulan sebelumnya.

Penurunan SBT penggunaan tenaga kerja terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, juga sektor industri pengolahan. “Responden mengkonfirmasi bahwa penurunan jumlah tenaga kerja didorong adanya penurunan produksi, efisiensi proses kerja,” kata Rahmat. Selain itu, sektor yang ditengarai mengalami penurunan kegiatan usaha adalah sektor jasa dengan SBT minus 0,3 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BI Jawa Tengah juga menemukan harga jual pada triwulan ketiga 2017 terindikasi masih mengalami kenaikan, tapi dengan tekanan yang lebih lemah dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari SBT tekanan harga jual sebesar 16,47 persen, lebih rendah dibanding SBT 25,10 persen pada triwulan kedua 2017. 

“Hasil survei menunjukkan hampir semua sektor ekonomi mengalami kenaikan harga pada triwulan ketiga 2017 walaupun tidak setinggi kenaikan pada triwulan lalu,” tutur Rahmat. Sebagian besar pelaku usaha yang melakukan peningkatan harga jual didorong kenaikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, atau biaya energi.

Anjloknya dunia usaha di Jawa Tengah berpengaruh terhadap ekspor yang ikut turun. Badan Pusat Statistik setempat menyebut nilai ekspor Jawa Tengah pada September 2017 sebesar US$ 498,18 juta atau turun 11,51 persen dibanding ekspor pada Agustus 2017 sebesar US$ 562,99 juta. “Meski demikian, jika dibandingkan dengan September 2016 atau year-on-year, ekspor Jawa Tengah naik sebesar US$ 67,20 juta atau 15,59 persen,” kata Kepala BPS Jawa Tengah Margo Yuwono.

Sedangkan nilai impor yang biasa untuk kebutuhan bahan baku di Jawa Tengah pada September 2017 juga turun US$ 714,74 juta. “Penurunan sebesar 25,75 persen dibanding impor Agustus 2017 sebesar US$ 962,59 juta,” ujar Margo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

12 jam lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).