TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Handito Joewono mengatakan produk ekspor nonmigas yang akan memiliki prospek baik tahun depan adalah produk yang punya nilai tambah. Menurut dia, ekspor yang mengikuti pasar akan tetap ada, seperti sawit dan kertas.
"Tapi kan kita justru ingin mendorong produk-produk inovatif," kata Handito di ICE BSD, Kamis, 12 Oktober 2017.
Dia mengatakan ada bermacam produk inovatif yang dapat dikembangkan, seperti makanan, alas kaki, dan fashion. Produk-produk tersebut memiliki nilai tambah besar.
"Itu sudah meningkatkan dan kami ingin lebih mengembangkan, lebih massal," ucap Handito.
Menurut Handito, salah satu caranya mencetak eksportir baru. "Kami lagi mendorong produk ekspor start-up. Anak muda ayolah berorientasi pada ekspor."
Ia mengatakan jumlah eksportir yang sudah senior atau sudah memiliki perusahaan besar akan tetap didorong agar terus maju. Namun ia mengaku tidak bisa berharap hanya dari sana.
"Kita perlu mendorong yang muda-muda ini, termasuk yang dari perguruan tinggi, inovatif, tapi belum bisa berbisnis yang besar," tuturnya.
Handito mengatakan Kadin akan mendorong supaya start-up mau menghasilkan produk ekspor yang tidak harus dimulai dari yang besar. "E-commerce bisa didorong untuk pemasaran produk-produk ekspor."
HENDARTYO HANGGI