TEMPO.CO, Bogor- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa Indonesia berupaya untuk terus meningkatkan transaksi perdagangan dengan Laos. Hal ini menyusul pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith.
"Pertemuan tadi untuk meningkatkan perdagangan. Sektornya macam-macam dan dia kemarin sudah datang ke Trade Expo Indonesia juga," ujar Enggar ketika dicegat di Istana Bogor, Kamis, 12 Oktober 2017.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjamu PM Sisoulith di Istana Bogor pada hari ini. Dalam pertemuan itu, PM Sosoulith mengajak kurang lebih 33 pebisnis asal Laos untuk membahas perjanjian-perjanjian kerjasama perdagangan dengan Indonesia.
Sebagai catatan, pada tahun 2016, nilai perdagangan Indonesia dan Laos sebesar 10,071 juta Dollar AS. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2015 yaitu 8,55 juta Dollar AS.
Enggar menjelaskan lebih detil kerjasama yang dibahas dalam pertemuan tadi. Menurutnya, ada beberapa hal yang kedua negara tertarik.
Berdasarkan keterangan yang didapat Tempo dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan, salah satu yang diminati adalah investasi pendirian pabrik pupuk dan penambangan emas. Selain itu, Laos juga berniat membeli batu bara Indonesia dengan nilai besar.
"Tertarik Alutsista juga, kemudian dengan pupuk. Terus saya ajak untuk kerjasama di furniture juga. Mereka minta kami investasi di sana, nanti barangnya modal dari sini dan produksi di sana," ujar Menteri Enggartiasto Lukita.
ISTMAN MP