TEMPO.CO, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membahas rencana pemberlakuan rating kualitas perumahan subsidi yang dibangun dalam program Satu Juta Rumah. Penentuan standar kualitas rumah subsidi yang dibahas Kementerian Pekerjaan Umum bersama dengan para bank penyalur subsidi, pengembang, dan stakeholder terkait itu sudah mencapai tahap final.
"Kementerian PUPR sebagai regulator bertanggung jawab memastikan kualitas perumahan bersubsidi karena ada uang rakyat yang digunakan di sana," ujar Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono dalam keterangan pers Biro Komunikasi PUPR, Jumat malam, 29 September 2017.
Rapat bersama dengan penyalur subsidi dan pengembang, menurut Basuki, dilakukan untuk memastikan bisa tidaknya rencana tersebut diimplementasikan. Standar kualitas itu rencananya ditetapkan setelah menilai dan menentukan jenis rumah subsidi terbaik.
Basuki menegaskan standar itu nantinya wajib dipatuhi pengembang. "Bila tidak mematuhi, bank penyalur kredit perumahan rakyat (KPR) subsidi tidak akan mencairkan dana subsidi dari pemerintah kepada pengembang tersebut."
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono memastikan pihaknya selalu memeriksa standar rumah layak huni yang ditetapkan pemerintah sebelum mencairkan dana subsidi.
"Kami selalu memeriksa terlebih dulu apakah kualitasnya sudah memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah. Namun untuk peningkatan kualitas rumah bersubsidi memang diperlukan benchmark (standar) rating tersebut," kata Maryono dalam keterangan pers yang sama.
Program Satu Juta Rumah sudah terealisasi sebanyak 623.344 unit per September 2017. Jumlah itu terdiri atas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 518.694 unit dan untuk non-MBR 104.650 unit.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Syarief Burhanudin mengatakan jumlah rumah yang dibangun terus meningkat setiap tahunnya.
"Pencapaian hingga September 2017 angkanya sudah lebih tinggi daripada capaian tahun 2015, yakni 699 ribu unit. Hingga akhir 2017 nanti, rumah yang terbangun ditargetkan lebih banyak dari 2016 yang mencapai 815 ribu unit,” kata Syarief di Jakarta, Kamis lalu.
YOHANES PASKALIS PAE DALE