TEMPO.CO, Depok - Menteri Perencanaan Pembangun Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini Bappenas masih terus melakukan kajian pemindahan ibu kota dari Jakarta. Lokasi pemindahan berdasarkan arahan Presiden Jokowi berada di luar Pulau Jawa.
"Kajian dulu baru menentukan lokasi," kata Bambang seusasi Orasi Ilmiah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Selasa, 26 September 2017. Menurut Bambang, saat ini tahapan kajian telah membahas kriteria calon ibu kota baru. "Presiden memastikan di luar Jawa," katanya.
Simak: Rencana Pemindahan Ibu Kota, Ini Kata Presiden Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya menyatakan langsung perkembangan terbaru rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta. Kepada publik, ia menyebut sudah ada tiga provinsi yang digadang-gadang sebagai calon penerima gelar ibu kota baru.
"Tidak akan saya buka. Kalau saya bilang Kalimantan Timur salah satunya, misalnya di Berau, nanti semua beli tanah di sana. Harga tanah langsung melambung," ujar Jokowi.
Presiden Joko Widodo melanjutkan, rencana pemindahan ibu kota sendiri masih dalam tahap kajian dan belum akan selesai dalam waktu dekat. Ia mengatakan pemindahan ibu kota bukan perkara gampang karena berbagai kalkulasi perlu dilakukan.
Kalkulasi itu pun, kata Jokowi, bukan di bidang ekonomi saja. Aspek sosial pun ikut diperhitungkan. Pindah ibu kota perlu kalkulasi mengenai sosial-politik, infrastruktur, dan perekonomian. "Semua dihitung, kemudian diketahui kebutuhan biayanya. Itu banyak," ujarnya sambil menambahkan pemisahan atau pemindahan ibu kota adalah hal wajar. Menurut dia, banyak negara memisahkan ibu kota negara dan pemerintahan.
IRSYAN HASYIM