TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku siap menyederhanakan peraturan apabila dirasa menyulitkan investor dalam menanamkan modalnya untuk pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia.
"Secara ekstrem bisa saya katakan bahwa Peraturan Menteri (PM) itu bukan segalanya, artinya apabila ada kesulitan berkaitan dengan PM kita bisa sederhanakan apabila untuk kemanfaatan yang signifikan," kata Budi setelah pembukaan Asia Europe Meeting (ASEM) di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Selasa, 26 September 2017.
Ia mengatakan deregulasi bisa dilakukan secara intensif untuk menciptakan iklim investasi yang mendukung.
"Yang kita lakukan ini intensif dan antusias bersama-sama swasta dan BUMN, contoh mau investasi di Kertajati, apa masalahanya, maka kita akan elaborasi, kita berusaha untuk menciptakan tata kelola yang baik," katanya.
Baca: Menhub Patok Serapan Anggaran Kementeriannya Capai 93 Persen
Menhub juga mengerahkan BUMN dan swasta untuk menawarkan program-program yang dinilai potensial untuk dikerjasamakan.
Ada 12 proyek yang yang akan ditawarkan dalam pertemuan bilateral ASEM TMM, yakni Makassar New Port, Product terminal 1 dan 2 Pelabuhan Kalibaru, Pelabuhan Kijing, Pelabuhan Sorong (Papua Barat), Kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL), Pelabuhan Tanjung Carat, Bandara Kualanamu, Bandara Internasional Lombok, Kereta Api Makassar-ParePare, Light Rapid Transit (LRT) Bandung dan Trem Surabaya.
Dalam skala khusus Menhub akan bertemu dengan perwakilan dari Jepang untuk membahas beberapa proyek transportasi yang sedang berjalan ataupun dalam tahap perencanaan.
"Nanti dengan Jepang saya akan membahas perkembangan Pelabuhan Patimban, perkembangan Mass Rapid Transit (MRT), perkembangan Light Rapid Transit (LRT) dan High Speed Train Jakarta-Surabaya," katanya.
Baca: Menteri Budi Karya Bakal Teken Kerja Sama Transportasi RI-Australia
Dengan Filipina, Menhub akan membahas vokasi atau training pelaut Indonesia dan tindak lanjut Roro rute Bitung, Indonesia-Davao, Filipina.
"Seperti kita ketahui kualitas pelaut-pelaut Filipina sangat bagus, untuk itu akan sangat baik sekali bila pelaut Indonesia mendapatkan pelatihan dengan negara Filipina. Sedangkan untuk Roro Bitung-Davao, akan kita samakan persepsi agar rute tersebut dapat berlayar dengan terjadwal," katanya.
Sementara dengan Cina akan dibahas perkembangan proyek infrastruktur transportasi yang melibatkan Cina hasil dari One Belt One Road (OBOR), yaitu infrastruktur di Sumatera Utara, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.
Menhub juga akan membahas isu Inteligent Transport System dengan Korea, isu Non-Convention Vessel Standard (NCVS) dengan Malaysia, kerjasama transportasi udara dan laut dengan Singapura dan menawarkan proyek-proyek strategis transportasi dengan Hongaria dan Polandia.
ANTARA