TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal menyambangi Australia untuk menandatangani nota kesepahaman kerja sama transportasi antara Indonesia dan Australia. "Kedatangan Duta Besar Australia Paul Grigson hari ini untuk menyampaikan undangan Menteri Transportasi Australia dalam rangka penandatanganan MoU kerja sama transportasi RI-Australia," kata pelaksana tugas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Hengki Angkasawan, dalam keterangannya, Kamis, 14 September 2017.
Selain itu, ujar Hengki, akan digelar forum bisnis dengan para pengusaha di sektor transportasi untuk menarik investasi dari Australia ke Indonesia dalam bidang infrastruktur transportasi. Dalam pertemuan dengan Paul, ucap dia, Budi telah membahas soal peningkatan penerbangan dari Lombok, Labuan Bajo, dan Bali ke Australia.
Baca: Menhub Soal Pramugari Berbikini: Masuk Sini Harus Sopan
Maskapai Indonesia dan Australia juga telah memaksimalkan rute-rute penerbangan dari/ke Indonesia dan Australia. Misalnya Garuda Indonesia dan Indonesia AirAsia telah membuka rute dari Jakarta dan Denpasar ke Sydney, Melbourne, serta Perth. Sementara itu, Qantas, Jetstar, dan Virgin Australia sudah mengoperasikan rute dari Sydney, Melbourne, Perth, Brisbane, Darwin, Adelaide Townsville, dan Cairns ke Denpasar dan Jakarta. "Tujuan adanya rute-rute dari Indonesia ke Australia dan sebaliknya adalah mempromosikan pariwisata dan mempererat hubungan kedua negara," ujar Hengki.
Kerja sama kedua negara, menurut Hengki, juga bakal dilakukan di sektor laut. Kerja sama itu adalah pengembangan draft MoU antara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Australian Maritime Safety Authority terkait dengan batas wilayah laut serta penanggulangan pencemaran laut.
Selain itu, pemerintah Indonesia dan Australia bakal menjalin kerja sama dalam mengatur dan mempromosikan keselamatan transportasi sesuai dengan standar internasional. "Pertemuan ini sekaligus me-review kerja sama yang sudah berjalan serta mempercepat dan memperluas potensi kerja sama bilateral di antara kedua negara," kata Hengki.
CAESAR AKBAR