TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan realisasi daya serap anggaran kementeriannya pada 2017 mencapai 93 persen. Target itu berada di atas rata-rata daya serap nasional, yakni sebesar 90 persen. "Tahun lalu kami hanya mencapai 84 persen," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 15 September 2017.
Untuk itu, Budi, yang kemarin melantik 61 pejabat baru Kementerian Perhubungan, meminta mereka segera melakukan konsolidasi dan mempercepat penyelesaian pekerjaan. Dia juga akan membedah satu per satu penyebab tidak tercapainya target daya serap itu.
Baca: Kementerian Perhubungan Usulkan Penghematan Anggaran Rp 2 Triliun
Menurut Budi, daya serap anggaran penting karena berbanding lurus dengan pertumbuhan nasional. Hingga 14 September 2017, realisasi daya serap Kementerian Perhubungan tercatat mencapai 41,47 persen.
Untuk memenuhi target, kementerian merencanakan sejumlah langkah. Salah satunya melakukan identifikasi permasalahan, seperti kendala lahan dan amdal. Kementerian juga bakal melakukan optimalisasi dan realokasi terhadap kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan, serta mengusulkan buka blokir anggaran.
Langkah lain adalah kementerian segera mengumumkan pelelangan tidak mengikat terhadap kegiatan yang masih dalam proses revisi anggaran dan segera melakukan pembayaran terhadap kegiatan yang telah selesai jatuh termin tanpa harus menunggu batas akhir tahun. Untuk mengawal ketercapaian target, kementerian berencana membuat prognosis penyerapan anggaran per minggu hingga akhir tahun.
CAESAR AKBAR