TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono dijadwalkan meresmikan ruas tol Bawen-Salatiga dengan panjang 17,6 kilometer, Senin, 25 September 2017.
Sebelumnya, jalan Tol Bawen-Salatiga sempat beroperasi secara gratis selama masa uji coba. Jalan tol ini telah beroperasi normal sejak Jumat, 22 September 2017 sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR RI Nomor 718/KPTS/M/2017 tentang Penetapan Tarif Tol Bawen-Salatiga.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan semula jalan tol tersebut dijadwalkan beroperasi pada akhir Agustus atau awal September. Namun jadwal tersebut ditunda karena menunggu selesainya uji kelayakan jembatan oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
“Jadwalnya memang tadinya 4-9 September ini, tetapi karena masih ada uji jembatan, ya terpaksa harus mengikuti. Jangan sampai kita operasikan, malah ada apa-apa nanti,” ujarnya, dikutip dari bisnis.com, Ahad, 24 September 2017.
Jalan Tol Bawen-Salatiga merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo yang dikelola oleh PT Trans Marga Jateng. PT Trans Marga merupakan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk (73,9 persen), dengan PT Astratel Nusantara atau Astra Infra (25 persen) dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (1,09 persen).
Jalan tol dengan nilai investasi Rp 7,3 triliun ini memiliki panjang 72,64 kilometer yang terdiri dari lima seksi. Pengoperasian seksi III ruas Bawen-Salatiga melengkapi pengoperasian seksi I Semarang-Ungaran sepanjang 10,85 kilometer pada November 2011 dan seksi II Ungaran-Bawen sepanjang 11,99 kilometer pada April 2014.
Saat ini, PT Trans Marga Jateng sedang menyelesaikan pembangunan konstruksi Seksi IV Salatiga-Boyolali dan Seksi V Boyolali-Solo, sepanjang 32,20 kilometer.
BISNIS