Sri Mulyani Sebut Kementerian Keuangan Berhasil Cetak Hat-trick

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 2 Agustus 2017 07:31 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) mengikuti rapat tentang evaluasi Tingkat Komponen Dalam Negeri di Kantor Presiden, Jakarta, 1 Agustus 2017. Dalam arahannya, Presiden menyinggung tentang tingkat komponen dalam negeri (TKDN). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan keberhasilan kementeriannya dalam mencetak tiga kali pencapaian dalam satu kali kesempatan pada tahun ini.

Ini membuat waktu Kementerian Keuangan tersita sejak Januari 2017 hingga saat ini. Menurut Sri Mulyani, keberhasilan antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat yang disebut sebagai hat-trick itu terkait dengan rapat paripurna DPR yang diselenggarakan pada Kamis, 27 Juli 2017.

“Ada tiga hat-trick, yakni Perpu Nomor 1 Tahun 2017 mengenai Automatic Exchange of Information, ada APBN Perubahan 2017, serta Undang-Undang Pertanggungjawaban Keuangan kita di 2016. Itu diketok dalam satu kali pertemuan paripurna. Kebetulan, saya dari pagi, siang, dan sore di DPR,” ujarnya saat berkunjung ke kantor Tempo, Jakarta Barat, Selasa, 1 Agustus 2017.

Sri Mulyani menuturkan perubahan APBN 2017 dilakukan dengan mengubah beberapa proporsi belanja dan penerimaan, terutama untuk belanja tertinggi, seperti Asian Games, yang akan diselenggarakan pada 2018. Adapun undang-undang mengenai pertanggungjawaban keuangan pada APBN 2016 untuk pertama kalinya mendapat penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pengawas Keuangan (BPK).

Simak Pula: DPR Setujui APBN Perubahan 2017

“Jadi kami menutup 2016 dan harus diaudit BPK dan disampaikan ke Dewan sehingga pertanggungjawaban 2016 seperti apa, berapa akhirnya penerimaan, berapa belanja, dan berapa utang. Kemudian 2017 yang sedang berjalan ada perubahan pos dan kami sedang menyiapkan untuk APBN 2018, nanti presiden akan berpidato di hadapan DPR untuk APBN 2018,” ucapnya.

Sri Mulyani menambahkan, tugas utama dari Kementerian Keuangan adalah untuk mengelola APBN menjadi instrumen yang kredibel. Artinya, estimasi penerimaan diusahakan sedekat mungkin dengan realisasi walaupun setiap saat ekonomi bergerak naik turun, sementara pemerintah harus membuat APBN satu tahun sebelumnya. “Ekonomi berubah dan kita akan terus membuat akurasi dari sisi penerimaan. Kami ingin mengatakan kepada masyarakat bahwa upaya penerimaan pajak itu jangan dibaca sebagai sesuatu yang menakutkan karena ekonomi lesu sehingga masyarakat ketakutan,” tuturnya.

Menurut Sri Mulyani, untuk tahun ini, penerimaan negara diperkirakan Rp 1.750 triliun, sementara belanja diperkirakan sekitar Rp 2.080 triliun. Adapun belanja itu akan lebih digunakan untuk berbagai kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Dari sekitar 257 juta penduduk Indonesia, diperkirakan 60 persen di antaranya merupakan kelompok muda yang harus mendapatkan pendidikan, kesehatan, kecukupan gizi, infrastruktur air bersih, dan lain-lain. Sehingga mau tidak mau hal tersebut harus dianggarkan dalam APBN.

“Jumlah atau kualitas dua-duanya penting. Waktu 10 tahun terakhir saat saya dulu menjabat Menteri Keuangan, anggaran pendidikan Rp 105 triliun dan sekarang sudah Rp 400 triliun. Kalau belanja pendidikan semakin baik, kita juga dapat meningkatkan belanja untuk mengejar ketertinggalan kita,” ucapnya.

DESTRIANITA

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

2 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya