BI: Tingkat Konsumsi Kuartal II Kurang Optimal

Reporter

Jumat, 21 Juli 2017 19:24 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan tingkat konsumsi masyarakat di kuartal II 2017 tak begitu optimal. Bank Indonesia memperkirakan konsumsi masyarakat tumbuh di angka 4-4,5 persen pada periode tersebut.

Agus mengatakan salah satu sebabnya adalah penyaluran gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tak sesuai perkiraan. Bank Indonesia memperkirakan gaji ke-13 disalurkan pada Juni.

Baca: BI: Proses Redenominasi Rupiah Butuh Waktu 11 Tahun

Namun realisasinya, gaji baru disalurkan bulan berikutnya. "Jadi dampak yang seharusnya terjadi di kuartal II dialami di kuartal III," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 21 Juli 2017.

Faktor lainnya adalah masa masuk sekolah yang terjadi selama periode ramadan. Dampaknya, pengeluaran masyarakat banyak yang teralokasi untuk membayar sekolah. "Jadi dampak ke konsumsi tidak maksimal."

Simak: Redenominasi Rupiah, BI Bakal Minta Restu Istana

Dari eksternal, tekanan terhadap konsumsi dipengaruhi harga komoditas dunia. Sejak kuartal IV 2016 hingga kuartal I 2017 terjadi koreksi harga. Agus mengatakan kondisi tersebut menyebabkan permintaan menurun.

Dampaknya, pertumbuhan ekonomi bergeser ke kuartal III atau semester II tahun ini. Namun orang nomor satu di Bank Indonesia itu menyampaikan bahwa secara umum pemulihan ekonomi tetap terjadi.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya