Pemerintah Diminta Bebaskan PPN Untuk Gula Tani

Reporter

Kamis, 20 Juli 2017 21:00 WIB

Petugas Ditkrimsus Polda Metro Jaya melakukan pengecekan sebuah gudang yang diduga melakukan penimbunan sembako di Jalan Sumur Batu Raya, Jakarta, 23 Mei 2017. Selain beras, pemilik gudang juga menimbun gula kristal rafinasi merek DSI yang diperuntukkan bagi industri di gudangnya. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah. Salah satunya adalah pembebasan Pajak Penghasilan (PPN) bagi gula tani yang sebelumnya diusulkan sebesar 10 persen.

Menurut Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen, gula tani harus dibebaskan dari pengenaan PPN sampai tingkat konsumen seperti beras, jagung, dan kedelai, karena gula termasuk bahan pokok yang bersifat strategis.

“Ada beban PPN 10 persen kepada petani memang tidak banyak. Tapi jika jatuh kepada pedagang maka pedagangnya akan membebankan kepada petani. Pada saat produksi kita gini (turun) dan kondisi gula tanaman juga turun, mmaka pemungutan PPN akan membuat petani pendapatnnya berkurang, malah rugi,” tutur Soemitro Samadikoen dalam acara Rapat Kerja Nasional APTRI di Hotel Acacia. Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2017.

Menurut Soemitro, sampai saat ini pedagang gula masih takut membeli gula tani karena khawatir akan menanggung PPN, walaupun sudah ada penegasan dari Direktorat Jenderal pajak bahwa petani yang omsetnya di bawah Rp 4,8 miliar tidak dikenakan PPN.

Menurut Soemitro, harga pokok penjualan (HPP) gula tani, yang ditetapkan pemerintah sejak tahun lalu tetap berada di kisaran Rp 9.100. Padahal menurut mereka, HPP sebenarnya yang tepat menurut mereka adalah di atas Rp 9.500. “Kita harus hindari harga gula tidak jatuh minimal 9.500 per kilogram. Kalau dari situ HPP lebih tinggi, itu tidak akan jatuh dan kita akan lebih terselamatkan."

Oleh karena itu, dalam rapat kerja hari ini mereka meminta agar revisi Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang penetapan bahan pokok strategis secepatnya bisa dirampungkan dan gula tani bisa masuk, sehingga ada kepastian bahwa gula tani benar-benar tidak dikenakan PPN sampai tingkat konsumen.

Sebelumnya pada 13 Juli lalu APTRI juga telah bertemu dengan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi untuk membahas agar gula tani dibebaskan dari pengenaan PPN. “Oleh karena itu, harus lebih jelas dan tegas sesuai janji bahwa beliau akan mengusulkan gula petani masuk dalam bahan pokok, tapi bukan kena pajak yang bersifat strategis, sehingga penyerahannya tidak terhutan PPN, demikian sampai di manapun juga tidak kena PPN,” kata Soemitro.

Ia menambahkan, total produksi gula petani tahunan sebesar 1,2 hingga 1,5 juta ton. Jika harga gula diumpamakan Rp 10.500, dikalikan total produksi Rp 1,5 juta, maka dihasilkan sekitar Rp 20 triliun, dan jika dikalikan dengan PPN 10 persen maka diperoleh hasil Rp 1,5-2 triliun. “Maka buat APBN yang Rp 2000an triliun itu relatif kecil, jadi kenapa harus dikenai PPN?” tuturnya.

Menurut Soemitro, berdasarkan kesepakatan dari Dirjen Pajak dan petani gula, mereka tidak akan dikenakan PPN. Namun penentu kebijakan tetap berada di tangan Kementerian Keuangan. “Dia mengusulkan minggu ini terbit tentang gula tidak terhutang PPN, dan bukan barang kena PPN. Tapi petani enggak berani beli gula tani karena belum ada keputusan hitam di atas putih sebagai pegangan. Janji bukan dasar hukum dan yang benar harus ada surat yang terbit,” kata dia.

DESTRIANITA

Berita terkait

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

10 Oktober 2022

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

Erick Thohir mengungkapkan revitalisasi industri gula dapat memenuhi kebutuhan gula nasional.

Baca Selengkapnya

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

8 Maret 2021

Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

Pelaku industri makanan dan minuman Jawa Timur menyurati Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengeluhkan kelangkaan gula rafinasi.

Baca Selengkapnya

Awasi Distribusi Gula, Mendag Gandeng Satgas Pangan dan DPR

11 April 2020

Awasi Distribusi Gula, Mendag Gandeng Satgas Pangan dan DPR

Mendag Agus Suparmanto bersama Satgas Pangan dan Komisi VI DPR secara intensif mengawasi industri gula.

Baca Selengkapnya

Faktor Cuaca dan Lahan, Produksi Gula Diprediksi Tak Capai Target

13 Februari 2020

Faktor Cuaca dan Lahan, Produksi Gula Diprediksi Tak Capai Target

Asosiasi Gula Indonesia memperkirakan produksi gula tahun ini turun 10 persen dibandingkan 2019.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers

9 September 2019

Kementerian Pertanian Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers

Laporan investigasi Majalah Tempo edisi 9-15 September 2019 bertajuk "Gula-Gula Dua Saudara" dinilai menyudutkan Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Mendag Ancam Cabut Izin Pabrik yang Jual Gula Rafinasi ke Pasar

6 Agustus 2019

Mendag Ancam Cabut Izin Pabrik yang Jual Gula Rafinasi ke Pasar

Menteri Perdagangan Enggarsito Lukita mengancam akan mencabut izin perusahaan yang menyalahgunakan produksi gula rafinasi dengan dijual bebas ke pasar

Baca Selengkapnya

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).

Baca Selengkapnya

APTRI Minta Jokowi Pilih Menteri yang Berpihak pada Petani Tebu

29 Juni 2019

APTRI Minta Jokowi Pilih Menteri yang Berpihak pada Petani Tebu

APTRI meminta Presiden Jokowi pilih menteri yang memahami petani tebu karena saat ini industri gula sudah kritis.

Baca Selengkapnya