Sri Mulyani Jelaskan Upaya Ekstra Turunkan Tingkat Kemiskinan

Reporter

Selasa, 18 Juli 2017 18:30 WIB

Menkeu Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan bersama Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang usai Rapat Koordinasi Program Penertiban Impor Beresiko Tinggi di Kantor Ditjen Bea Cukai, Jakarta, 12 Juli 2017. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perlu upaya ekstra untuk menurunkan tingkat kemiskinan menjadi di bawah 10 persen. Dia menuturkan upaya tersebut di antaranya meliputi kebijakan ekonomi pemerintah yang dikombinasikan dengan penguatan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, serta bantuan langsung untuk masyarakat miskin.

"Makanya kombinasi dari program keluarga harapan (PKH), infrastruktur desa, dan peningkatan pendapatan petani akan sangat penting memerangi kemiskinan," ujarnya, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2017.


Baca: Sri Mulyani Ingin Redenominasi Rupiah Mulai Dirancang Tahun Ini


Sri Mulyani kemudian menjelaskan tentang upaya lainnya melalui belanja infrastruktur pemerintah yang diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Sehungga memang pada masa pemerintah membelanjakan untuk proyek-proyek infrastruktur mungkin kemiskinan dan pemerataan belum langsung turun," katanya.

Menurut dia, dampak dari pembangunan infrastruktur tersebut baru dirasakan ketika prosesnya sudah selesai seluruhnya, dan mengalir pada aktivitas perekonomian. Sri Mulyani menambahkan upaya lainnya yang juga harus digenjot adalah mengimbangi belanja infrastruktur dengan belanja sosial.

"Ini supaya masalah kemiskinan dan kesenjangan tidak makin melebar pada saat belanja modal yang besar ini terjadi," ucapnya.


Simak: Gubernur BI Akan Temui Presiden Jokowi Bahas RUU Redenominasi


Sri Mulyani mengatakan berdasarkan data dan statistik yang ada, diperoleh indikasi bahwa kemiskinan dan kesenjangan sosial tidak langsung menurun secara drastis. "Mungkin ada jedanya, sekitar dua atau tiga tahun setelah ini, nanti kita akan lihat pada masa itu."

Namun, Sri Mulyani berujar pada saat ini Presiden Joko Widodo juga telah menggariskan pengeluaran pemerintah utamanya diperuntukkan bagi kelompok masyarakat miskin, yaitu melalui jaminan kesehatan nasional hingga pendidikan. "Itu semua jumlahnya cukup besar dan diharapkan dapat mengimbangi belanja pemerintah yang memang fokus pada belanja modal besar," ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, belanja sosial pemerintah memang tidak akan tercatat dalam neraca sebagai kenaikan modal atau aset. "Tapi modal manusia kan lebih penting daripada modal non manusia seperti infrastruktur," katanya.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah pun terus berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas belanja sosial tersebut. Namun, sistem dan persiapan yang mendukung peningkatan belanja itu juga harus dipikirkan. "Katakanlah belanja sosial naik, tapi persiapan untuk identifikasi orangnya, keluarga miskin, dan pendampingan gimana." Dia menegaskan pemerintah tak ingin asal membelanjakan, tanpa memperhitungkan dampak yang ditimbulkan.

GHOIDA RAHMAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya