Alasan Ini Bikin Freeport Indonesia Emoh Masuk Bursa

Reporter

Jumat, 14 Juli 2017 07:00 WIB

Pekerja beraktivitas di kawasan pabrik PT Smelting yang kembali beroperasi di Gresik, Jawa Timur, 17 Maret 2017. Pabrik ini mengolah tembaga dari PT Freeport Indonesia. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan pihaknya dari dulu sudah ingin masuk ke Bursa Efek Indonesia. Namun hal itu urung dilakukan karena ia mempertanyakan apakah ada regulasi yang mengaturnya.

Menurut Riza, Freeport Indonesia ingin melantai di bursa asalkan dianggap sebagai divestasi. “Setau saya aturannya belum ada. Divestasi itu kan harus ditawarkan dulu ke negara, pemerintah pusat, BUMN, BUMD dan baru (bursa),” katanya saat dihubungi Tempo, Kamis 13 Juli 2017.

Ia menuturkan ada dua alasan kenapa Freeport Indonesia ingin masuk ke bursa. Pertama karena harga pasar mereka akan mengikuti harga pasar. “Kedua soal transparansi, selama ini orang menganggap kami tidak transparan. Dengan masuk ke bursa orang akan melihat kalau kami transparan,” ucapnya.

Keinginan untuk masuk ke bursa ini, kata Riza, telah disampaikan kepada Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio. “Dia memang ingin perusahaan seperti kami masuk, tapi yang kami inginkan adalah kalau mausk bursa dianggap divestasi,” ucapnya.

Tito secara terbuka memita Freeport dan 51 perusahaan lainnya masuk ke bursa karena meraup untung di Indonesia. "Wajar dong listed di sini. Masak dia dapat pendapatan besar dari Indonesia tapi holding company listing di luar negeri," ujar dia kantornya.

Tito menjelaskan induk perusahaan Freeport pernah masuk daftar bursa efek dalam negeri pada 1994-1995. Freeport masuk melalui PT Indocopper. Sahamnya beredar sebesae 9,36 persen. Namun Indocooper saat ini sudah delisting.

Guna menarik perusahaan semacam Freeport Indonesia ini, ada tiga aksi yang sudah disiapkan BEI. Salah satunya mempersiapkan kualitas pasar modal Indonesia.

Sebab pelaku pasar sebelumnya enggan melantai di BEI karena khawatir terhadap likuiditas. Tito mengatakan likuiditas bursa kini sudah lebih baik hingga mencapai Rp 340 ribu per hari. Menanggapi hal itu, Riza menyatakan Freeport tidak khawatir dengan likuiditas bursa. “Oh tidak, kami malah mendukung,” ucapnya.

Cara kedua, kata Tito, dengan menyasar perusahaan yang berutang di atas Rp 1 triliun kepada perbankan. Menurut dia, perusahaan yang mampu mendapat pinjaman sebesar itu merupakan perusahaan yang baik.

Upaya lainnya adalah mengajak anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melantai. "Indonesia punya banyak proyek infrastruktur dan sudah waktunya dibiayi pasar modal. Jangan terlalu banyak dari APBN," katanya.

AHMAD FAIZ | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

4 jam lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

16 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

32 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

31 Mei 2023

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.

Baca Selengkapnya

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

2 Mei 2023

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).

Baca Selengkapnya