Taksi online di singapura tolak penumpang yang membawa bayi. Youngparents.com.sg
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan promo-promo taksi online dalam jangka panjang membuat para penyedia layanan saling membunuh. Sehingga ke depannya akan menimbulkan monopoli di sektor penyedia jasa taksi online.
"Kalau sudah ada saling membunuh, sudah ada pemenang, dia monopoli, harganya bisa terkendali," kata Budi saat ditemui di ruang rapat Komisi V DPR, Jakarta, Rabu, 5 Juli 2017.
Budi menuturkan promo dalam jangka pendek memang menguntungkan individu, tapi dalam jangka panjang membahayakan. "Bisa saja enam bulan senang, tapi 10 tahun kemudian dimonopoli satu operator."
Menurut dia, ada kecenderungan para operator bersaing untuk saling mematikan. Karena itu, pihaknya melakukan kesetaraan agar para operator tetap beroperasi dengan baik, yakni beroperasi dengan harga yang pantas dan rasional.
Budi mengungkapkan, diskusi mengenai pembatasan tarif batas bawah dan tarif batas atas taksi online sudah berjalan selama sembilan bulan. Ia menambahkan, kebijakan ini juga sangat melindungi konsumen. "Melindungi konsumen untuk jangka panjang."
Skema tarif yang baru, kata Budi, sebenarnya lebih murah 15 persen bagi konsumen. "Ini juga memikirkan sopir, bukan pelanggannya saja," ujarnya.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.