Sri Mulyani: Peringkat S&P Berdampak Positif Pada Investasi

Reporter

Sabtu, 20 Mei 2017 09:00 WIB

Direktur IMF, Christine Lagarde tertawa bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sebelum rapat musim semi pansus pleno pembangunan di markas IMF, Washington, 22 April 2017. AP/Jose Luis Magana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai naiknya peringkat dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) akan membuat persepsi pasar terhadap investasi di Indonesia lebih positif. Hari ini, S&P menaikkan rating Indonesia pada level investment grade.

Baca: S&P Naikkan Rating, Sri Mulyani Targetkan Outlook Jadi Positif

"Ini diharapkan bisa memicu keputusan investasi oleh investor dalam negeri, baik melalui pasar modal, pendanaan perbankan, maupun pendanaan korporasi," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2017.

Baca: Perbaiki Peringkat Kemudahan Berbisnis, Ini Langkah Sri Mulyani

Dengan keyakinan yang positif dari investor tersebut, menurut Sri Mulyani, perusahaan-perusahaan domestik akan memutuskan untik meningkatkan investasinya di Indonesia. "Asing juga sama. Kami akan terus memperbaiki, termasuk meningkatkan ease of doing business sehingga arus modal dari luar negeri meningkat," ujarnya.

Sri Mulyani menuturkan, ekonomi suatu negara dianggap memiliki prospek yang bagus apabila masyarakatnya makmur. Karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah akan terus menciptakan kepercayaan terhadap Indonesia. "Kemiskinan menurun, kesempatan kerja meningkat, APBN kredibel, ini penting."

Selama ini, menurut Sri Mulyani, pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Hal itu pun harus dilakukan dengan berbagai upaya. "Kita bisa mengatakan bahwa pembangunan dicapai dengan menjaga APBN kita sustainable, kredibel, dan akuntabilitasnya baik," kata Sri Mulyani.

Hari ini, lembaga pemeringkat internasional, Standard and Poor’s (S&P) menempatkan Indonesia pada status investment grade dengan peringkat BBB- atau outlook stabil. Menurut S&P, kenaikan peringkat itu didasarkan pada berkurangnya risiko fiskal seiring kebijakan anggaran pemerintah yang lebih realistis.

Kebijakan itu dianggap dapat membatasi kemungkinan memburuknya defisit serta mengurangi risiko peningkatan rasio utang pemerintah terhadap PDB. S&P juga memperkirakan adanya perbaikan penerimaan negara sebagai dampak dari penerapan tax amnesty serta pengelolaan pengeluaran fiskal yang lebih terkendali.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

10 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

13 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

22 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya