Ekonomi Tumbuh, Darmin Ingatkan Konsumsi Masyarakat Melemah

Reporter

Sabtu, 6 Mei 2017 11:05 WIB

Pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, 18 Maret 2016. Sumbangan belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 11%-12%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini mencapai 5,01 persen, lebih tinggi daripada kuartal I 2016 yang sebesar 4,92 persen.

Baca: Jokowi Klarifikasi Tuduhan Salah Klaim Soal Pertumbuhan Ekonomi


Namun Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan capaian ini belum maksimal, mengingat tingkat konsumsi masyarakat melambat dari 4,97 persen menjadi 4,93 persen. “Kami berharap lebih dari itu, karena terjadi kenaikan ekspor dan kenaikan harga komoditas perkebunan,” kata Darmin di kantornya, Jumat, 6 Mei 2017.

Baca: Ekonomi Tumbuh 5,01 Persen, Ekonom: Triwulan III dan IV Membaik


Darmin mengatakan tren membaiknya investasi swasta dan perdagangan internasional bisa dipertahankan, sembari menunggu pemulihan konsumsi masyarakat. Dia yakin pemulihan konsumsi yang biasanya menyumbang 50 persen komponen pertumbuhan ekonomi bakal terlihat pada kuartal berikutnya.

Deputi Bidang Neraca Analisis Statistik BPS, Sri Soelistyowati, mengatakan melambatnya konsumsi terjadi lantaran gaji yang diterima masyarakat naik. Karena ekspektasi gaji rendah, masyarakat menahan konsumsi. “Pegawai negeri tak naik gaji, begitu juga upah riil buruh tani turun 0,53 persen, efeknya cukup besar untuk konsumsi,” kata Sri.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan melambatnya konsumsi bisa diredam oleh komponen pertumbuhan lainnya. Salah satunya pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 4,81 persen menjadi 31,56 persen. Ekspor dan impor pun tumbuh masing-masing 8 persen dan 5 persen. Adapun pemilihan kepala daerah dan libur tahun baru mengerek konsumsi lembaga nonprofit sebesar 5,02 persen. Sebaliknya, komponen belanja negara menjadi faktor penghambat pertumbuhan lantaran melambat menjadi 2,71 persen.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara meminta pemerintah memperhatikan industri pengolahan, yang hanya tumbuh 4,21 persen. Sebab, industri pengelolaan bisa juga jadi motor penggerak ekonomi di luar Jawa yang masih mengandalkan komoditas perkebunan, yang rentan gejolak harga.

Menurut Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus melaksanakan kebijakan yang berorientasi pemerataan, seperti reformasi agraria dan redistribusi aset. “Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat terdistribusi ke seluruh kalangan,” ujar dia.

ANDI IBNU | DESTRIANITA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya