Pekan Depan, Laju Harga Minyak Diprediksi Terbatas

Reporter

Sabtu, 29 April 2017 14:51 WIB

Aktivitas di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum kawasan Kuningan, Jakarta, 1 Maret 2016. PT Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) khusus untuk RON 90, yaitu Pertalite dan RON 92 Pertamax. Sementara itu, harga BBM jenis Premium tetap. Harga baru tersebut mulai berlaku pada 1 Maret 2016, pukul 00.00 dinihari. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah diprediksi bergerak dalam rentang sempit antara US$48-US$50,20 per barel pada pekan depan seiring dengan belum adanya faktor besar yang memengaruhi pasar.


Pada penutupan perdagangan Jumat 28 April 2017, harga minyak WTI kontrak Juni 2017 naik 0,36 poin atau 0,74 persen menuju US$49,33 per barel. Adapun harga Brent kontrak Juni 2017 meningkat 0,07 poin atau 0,14 persen menjadi US$51,89 per barel.

Baca: Harga Minyak Naik Meski Persediaan AS Meningkat


Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures, mengatakan agenda utama yang ditunggu pasar minyak ialah sentimen AS dan OPEC. Data terkini dari EIA menunjukkan penambahan suplai yang semakin menambah surplus pasar global.


Pada Rabu 26 April 2017, waktu setempat, U.S. Energy Information Administration (EIA) melansir data stok minyak AS dalam sepekan yang berakhir Jumat 21 April 2017, turun 3,64 juta barel menjadi 528,70 juta barel. Ini merupakan pemerosotan dalam tiga minggu berturut-turut.


Sementara tingkat produksi minyak AS naik 13.000 barel per hari (bph) menuju 9,27 juta barel per hari (bph), yang menjadi level tertinggi sejak Agustus 2015. Sebelumnya pada Desember 2016, AS konsisten menahan produksi di level 8,7 juta bph.


Advertising
Advertising

"Hal utama yang dinantikan pasar adalah suplai minyak AS dan pemangkasan produksi OPEC. Ini tetap menjadi landasan fundamental," tuturnya seperti dikutip di laman bisnis.com, Sabtu 29 April 2017.


Dari OPEC, kabar kurang sedap juga datang dari pernyataan beberapa anggota yang menganggap terlalu dini membicarakan perpanjangan pemangkasan produksi. Alhasil pasar masih mencari arah perihal rapat OPEC pada 25 Mei 2017.


Pada pekan depan, harga minyak WTI diprediksi bergerak dalam rentang yang terbatas, yakni US$48-US$50,20 per barel. Proyeksi nilai jual cenderung sempit karena belum ada faktor baru yang akan menggerakkan pasar secara signifikan.


Faisyal, analis Monex Investindo Futures, menyampaikan harga minyak berpeluang melemah dalam jangka pendek di tengah meningkatnya keraguan para pelaku pasar terhadap upaya OPEC dalam meredam penurunan harga.


Selain itu, sentimen lainnya yang menjadi perhatian adalah terus meningkatnya produksi minyak mentah AS akhir-akhir ini. Menurutnya, harga minyak WTI cenderung mengalami bearish selama bergerak di bawah US$51,30 per barel.



BISNIS


Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

4 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

11 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

13 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

13 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya