Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pencapaian realisasi dan evaluasi program pengampunan pajak periode pertama di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Oktober 2016. Periode I program pengampunan pajak harta terdeklarasi mencapai Rp3.826,81 triliun. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan ada kabar baik yang ia dapat setelah menghadiri pertemuan International Monetary Fund (IMF) Board Governors Meeting di Washington, DC, Amerika Serikat, Sabtu pekan lalu, 22 April 2017.
“Dalam pertemuan tersebut, kami membahas ekonomi dunia terkini, yang kabar baiknya adalah pertumbuhan ekonomi dunia 2017 dan 2018 diperkirakan akan tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujarnya melalui akun Instagram pribadi miliknya, @smindrawati, Selasa, 25 April 2017.
Sri Mulyani menceritakan isi agenda pertemuan itu. Dalam pertemuan itu, dia berperan sebagai Development Committee Chair bersama Internasional Monetary and Financial Committee (IMFC), yang juga berkedudukan sebagai advisor dari IMF Board of Governors. Namun, selain kabar baik, ada juga tantangan ekonomi yang lebih besar.
Tantangan ekonomi yang lebih besar itu terkait dengan gelombang proteksionisme dan kondisi geopolitik serta kondisi ketidakpastian dari kebijakan negara-negara maju. Hal ini muncul karena adanya pemilihan pemimpin-pemimpin baru di negara-negara besar Eropa.
Karena itu, kata Sri Mulyani, dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai hal mengenai bagaimana negara-negara dapat mengantisipasinya. “Melalui kerja sama dengan koordinasi kebijakan antarnegara agar ekonomi dunia dan ekonomi masing-masing negara menjadi sehat dan semakin baik.”
Sri Mulyani juga membagikan isi pertemuan dalam World Bank-IMF Spring Meetings 2017 sebagai pemimpin komite yang menghimpun seluruh menteri-menteri pembangunan yang menjadi gubernur bank dunia. Dia berujar agenda yang dibahas khususnya tentang komitmen untuk mencapai sustainable development goal, menghilangkan kemiskinan, dan menciptakan kemakmuran yang lebih merata di dunia.
Di dalam pertemuan itu juga dibahas reformasi yang dibutuhkan negara- negara untuk mencapai tujuan tersebut. “Terutama bagaimana peranan bank dunia untuk dapat membantu negara-negara konflik dan negara yang sedang bermasalah dengan pengungsi,” ujarnya.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
1 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.