Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan  

Reporter

Jumat, 21 April 2017 12:51 WIB

Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 4,75 persen dengan suku bunga deposit facility tetap 4,00 persen dan lending facility tetap 5,50 persen. Keputusan tersebut diambil untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, meskipun prospek ekonomi global tengah membaik.

"Prospek ekonomi sedang membaik, tapi Bank Indonesia tetap akan fokus mendorong berlanjutnya proses pemulihan perekonomian domestik," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara di gedung Bank Indonesia, Kamis, 20 April 2017. "Koordinasi dengan pemerintah akan dilanjutkan untuk mengendalikan inflasi dan mendorong kelanjutan reformasi struktural."

Baca: Maret, Ekspor Jepang Tumbuh 12 Persen

Keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada 18-20 April 2017 tersebut menyatakan perbaikan ekonomi Amerika, Eropa, dan Cina telah mendorong perbaikan ekonomi global. "Ekonomi Amerika Serikat semakin meningkat akibat didukung konsumsi, kondisi ketenagakerjaan yang positif, dan investasi yang kembali bergairah," kata Tirta. Adapun kenaikan harga minyak telah memperbaiki investasi, terutama di sektor energi.

Perekonomian Eropa juga berpeluang meningkat sebagai hasil perbaikan ekspor dan konsumsi. "Lalu Cina perekonomiannya diprediksi akan tetap kuat karena didukung konsumsi dan investasi, terutama infrastruktur," ujar Tirta.

Simak: Progam Anies Soal DP Rumah Nol Persen Dinilai Sulit Terealisasi

Bank sentral, kata Tirta, mencatat sejumlah risiko yang harus diwaspadai. "Dari sisi domestik, seperti dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi," katanya. Risiko lain adalah masih berlanjutnya konsolidasi korporasi dan perbankan yang menyebabkan dampak stimulus perekonomian belum optimal.

Adapun dari sisi global, Tirta menambahkan, wacana penurunan besaran neraca bank sentral Amerika Serikat harus tetap diwaspadai. "Harus dicermati dampaknya terhadap pasar keuangan global terkait dengan wacana tersebut."

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

16 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

18 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya