British Petroleum Jajaki Bisnis BBM di Indonesia  

Reporter

Jumat, 7 April 2017 06:51 WIB

Pekerja memantau pengoperasian fasilitas pencairan gas alam di Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, 21 September 2015. Tangguh LNG merupakan bisnis utama British Petroleum di Indonesia. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak dan gas bumi asal Inggris, British Petroleum (BP), mencoba peruntungan di pasar bahan bakar minyak Indonesia. Perusahaan menggaet penyalur BBM lokal, PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR), melalui kesepakatan bersama yang diteken 5 April lalu di London.

Kedua pihak sepakat membentuk perusahaan patungan yang bergerak di bidang niaga BBM. Nantinya, AKR bakal mengoperasikan perusahaan dengan nama BP AKR Fuels Retail. "Strategi retail BP berfokus pada penguatan dan diferensiasi BBM dan oli berkualitas tinggi. Hal ini sejalan dengan pesatnya pasar BBM di seluruh dunia," ujar CEO BP Downstream Tugan Erginbilgic dalam siaran pers, Kamis, 6 April 2017.

Kongsi BP dan AKR sudah berlangsung sejak November tahun lalu. Saat itu, mereka mengembangkan bisnis avtur di Indonesia. Pasar avtur lokal masih didominasi perusahaan pelat merah, PT Pertamina (Persero).

Baca: Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Menurut Direktur AKR Haryanto, kerja sama dengan BP adalah kesempatan memperluas pasar. Selama ini, pasar niaga BBM AKR didominasi solar nonsubsidi. "Pasar gasolin Indonesia juga memiliki peluang untuk terus berkembang sejalan dengan naiknya permintaan dan deregulasi oleh pemerintah," katanya.

AKR memperoleh kuota penyaluran BBM jenis solar 300 ribu kiloliter tahun ini. Distribusinya, berdasarkan catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), adalah melalui 142 penyalur.

Berdasarkan data BPH Migas, tidak banyak badan usaha yang berbisnis niaga BBM. Pada seleksi penyaluran solar tahun lalu, hanya 11 badan usaha yang mendaftar. Namun pada akhirnya, hanya tiga perusahaan yang mengembalikan dokumen penawaran.

Simak: Kuartal I, Kementerian PUPR Serap 9,59 Persen Anggaran

Mereka adalah Pertamina, AKR, dan Tri Wahana Universal. "Sampai dengan batas waktu yang ditentukan, hanya dua badan usaha yang mengirimkan dokumen penawaran, yaitu Pertamina dan AKR Corporindo," ujar Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng.

Selama ini, investasi BP di Indonesia masih berada di sektor hulu migas sebagai kontraktor kontrak bagi hasil. Perusahaan mengelola kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Tangguh unit I dan II. BP juga memperluas investasi dengan membangun kilang unit III di lokasi yang sama.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

21 Juli 2022

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

25 April 2022

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

24 Oktober 2021

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil

Baca Selengkapnya

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

22 Januari 2021

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal untuk memerangi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya